Selama Ramadhan, Jerman Desak Gencatan Senjata di Libya

Berlin, MINA – Pemerintah mengumumkan dukungan bagi upaya yang dipimpin PBB untuk mencapai di Libya selama bulan suci .

Pengumuman itu disampaikan setelah Kanselir Angela Merkel bertemu Fayez al-Sarraj, pemimpin pemerintah Libya yang diakui PBB, di Berlin. Demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Rabu (8/5)

“Kanselir telah menyerukan agar kembali ke proses politik di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata juru bicara Merkel, Steffen Seibert, dalam sebuah pernyataan.

“Dia menyambut usulan utusan khusus PBB untuk gencatan senjata di Libya selama Ramadhan,” tambah Seibert.

Al-Sarraj yang memimpin Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB, mengunjungi Berlin sebagai bagian dari tur diplomatik ke ibu kota negara-negara Eropa untuk mencari dukungan.

Sejak awal April, Komandan Khalifa Haftar yang berafiliasi dengan pemerintah saingan yang berbasis di timur negara itu, meluncurkan operasi militer dengan tujuan untuk mengepung Tripoli, di mana GNA berkantor pusat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selama enam pekan terakhir, setidaknya 392 orang tewas, sementara 2.000 lainnya terluka.

Libya dilanda gejolak sejak Muammar Khaddafi digulingkan dan terbunuh dalam pemberontakan yang didukung NATO pada 2011.

Sejak itu, perpecahan politik Libya menghasilkan dua kursi kekuasaan saingan satu di Al-Bayda dan satu lagi di Tripoli – bersama dengan sejumlah kelompok milisi bersenjata berat. (T/R03/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Zaenal Muttaqin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.