Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selandia Baru akan Buka Travel Bubble dengan Australia Tahun Depan

sri astuti - Selasa, 15 Desember 2020 - 05:24 WIB

Selasa, 15 Desember 2020 - 05:24 WIB

0 Views

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. (Foto: Richard Tindiller/RNZ)

Wellington, MINA – Selandia Baru pada hari Senin (14/12) mengumumkan bahwa Kabinet negara tersebut telah setuju untuk membuka perjalanan bebas karantina (travel bubble) dengan Australia awal tahun depan.

Travel bubble dengan Australia dapat diperkirakan terjadi pada kuartal pertama 2021 menunggu konfirmasi dari Kabinet Australia dan tidak ada perubahan signifikan dalam keadaan di kedua negara,” ujar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Anadolu Agency melaporkannya.

“Tanggal perjalanan bebas karantina trans-Tasman akan diumumkan di tahun baru,” tambahnya.

Sementara itu, Australia menyambut baik pengumuman tersebut, menggambarkannya sebagai “paruh kedua dari persamaan”.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

“Pemerintah Australia menyambut baik pengumuman Selandia Baru dan pemerintah federal “secara mutlak” akan menyetujui perjanjian tersebut,” kata Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt.

“Kami secara sadar membuka Australia bagi orang-orang yang datang dari Selandia Baru karena jumlah kasus mereka dapat diabaikan dan kami tahu akan tiba saatnya ketika jumlah kasus kami akan memberi mereka kepercayaan,” kata Hunt.

“Ini adalah langkah pertama untuk kembali ke normalitas internasional,” tambahnya.

Pada bulan Oktober, Australia membuka perbatasannya dan mengizinkan perjalanan bebas karantina dari Selandia Baru menyusul pelonggaran pembatasan terhadap virus corona.

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Saat ini, semua negara bagian telah membuka perbatasan dan perjalanan bebas karantina bagi warga Selandia Baru, kecuali Australia Barat yang masih memerlukan karantina 14 hari pada saat kedatangan.

Sejauh ini, Australia melaporkan 28.037 kasus dengan 908 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS. Selandia Baru sendiri mencatat 2.096 kasus dan 25 kematian. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Aktivis Yahudi Amerika Serukan Negaranya Embargo Senjata ke Israel

Rekomendasi untuk Anda