Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selandia Baru Berikan Bantuan 3 Juta Dolar untuk Afghanistan

Hamidah Juariyah - Jumat, 20 Agustus 2021 - 21:46 WIB

Jumat, 20 Agustus 2021 - 21:46 WIB

5 Views ㅤ

Wellington, MINA – Selandia Baru mengumumkan pada Jumat (20/8), menyediakan bantuan kemanusiaan sebesar $ AS 3 juta untuk Afghanistan mendukung masyarakat yang terkena dampak krisis di negara itu.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta mengatakan, jumlah tersebut akan diberikan kepada Komite Internasional Palang Merah dan Badan Pengungsi PBB di Afghanistan. Demikian Anadolu Agency melaporkan.

“Situasi kemanusiaan di Afghanistan mengerikan, dengan jutaan orang membutuhkan bantuan dan ratusan ribu mengungsi akibat konflik baru-baru ini, 80% di antaranya dilaporkan adalah perempuan dan anak perempuan,” jelas Mahuta.

“Di Afghanistan, Palang Merah saat ini berfokus pada perlindungan warga sipil dan penyediaan layanan penting termasuk perawatan kesehatan darurat, air dan sanitasi,” tambahnya.

Baca Juga: Brasil Buka Pusat Kebudayaan Palestina

Mahuta meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter Internasional, melindungi warga sipil dari bahaya, dan mendukung hak atas kebebasan bergerak.

Kondisi keamanan di Afghanistan menjadi tidak pasti setelah Taliban merebut Ibu Kota Afghanistan, Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan pada Ahad (15/8).

Presiden Ashraf Ghani pun meninggalkan Afghanistan ke Tajikistan demi menghindari pertumpahan darah lebih lanjut.

Setelah itu, Taliban mengklaim bakal membentuk pemerintahan baru yang merangkul pihak-pihak di luar kelompok mereka.

Baca Juga: Jurnalis di Prancis Demo Tunjukkan Solidaritas Sesama Insan Pers di Palestina

Namun, warga Afghanistan masih hidup di dalam bayang-bayang kekejaman Taliban yang berkuasa di negara itu hingga 2001 silam.

Di bawah pemerintahan Taliban saat itu, warga Afghanistan hidup dalam kekangan. Para perempuan tak dapat mengakses pendidikan dan pekerjaan, sementara para pria harus hidup dalam aturan ketat. (T/Hju/P2)

Mi’raj News Agency (MINA) 

 

Baca Juga: Dari Dalam Penjara Imran Khan Serukan Perpanjangan Batas Pemulangan Pengungsi Afghanistan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Palestina