Wellington, MINA – Selandia Baru menyediakan 3,5 juta dolar Selandia Baru (2,16 juta dolar AS) untuk membantu memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak di Sudan, kata Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta.
“Selandia Baru sangat prihatin dengan konflik di Sudan. Kami menyerukan kedua belah pihak untuk menghentikan pertempuran dan menyetujui gencatan senjata yang langgeng untuk memastikan perlindungan warga sipil dan non-kombatan serta mengakhiri penderitaan rakyat Sudan,” kata Mahuta seperti dikutip Xinhua, Kami (25/5).
Selandia Baru menyumbang 2 juta dolar Selandia Baru (1,24 juta dolar AS) kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk mendukung tanggapannya di Sudan.
ICRC memiliki kehadiran yang kuat di seluruh negeri dan bekerja dalam kemitraan dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Sudan untuk memberikan berbagai perlindungan dan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Selandia Baru juga menyumbang 1,5 juta dolar Selandia Baru (930.000 dolar AS) kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi untuk mendukung tanggapan pengungsi regionalnya, kata menteri tersebut.
Pertempuran sengit antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) yang dimulai sejak pertengahan April telah berdampak buruk bagi warga sipil. Setidaknya 705 orang tewas dan 5.287 terluka.
PBB memperkirakan bahwa lebih dari 843.100 orang telah mengungsi di Sudan sejak konflik dimulai. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel