SELANDIA BARU MASIH TERIMA PENGUNGSI MYANMAR

Seorang gadis muda yang tinggal di Mae La kamp pengungsi dekat Mae Sot, Thailand. (Foto: The Irrawaddy)
Seorang gadis muda yang tinggal di Mae La kamp pengungsi dekat Mae Sot, Thailand. (Foto: The Irrawaddy)

Wellington, 21 Syawwal 1435/18 Agustus 2014 (MINA) – Perdana Menteri Selandia Baru, John Key mengatakan negaranya akan terus menerima pengungsi Myanmar, termasuk yang saat ini tinggal di kamp-kamp di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar, terlepas dari reformasi politik di Myanmar sejak 2011.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, John Key mengatakan kepada Irrawaddy yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selandia Baru akan menyambut setiap pengungsi yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan badan  untuk Pengungsi ().

“Selama mereka berada dalam daftar PBB, kami akan menampung mereka,” katanya. Beberapa wilayah di Myanmar seperti Negara Rakhine [Arakan] sangat membutuhkan pertolongan dan kami akan terus menampung mereka .”

PBB memperkirakan surat identites pengungsi kepda lebih dari 86.000 orang yang meninggalkan  Myanmar. Warga Arakan sejak 2012 lalu berbondong-ondong meningglkan kampung halamannya setelah kekerasan etnis terjadi.

Sebagian besar etnis yang meninggalkan Arakan adalah suku Karen, Kayah dan Chin. Sebagian dari mereka masih tinggal di kamp-kamp di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar.

Dalam 10 tahun terakhir, Selandia Baru telah menyetujui status tinggal untuk 7.473 pengungsi. Mereka besar berasal Afghanistan (1237), Irak (999) dan sisanya dari Myanmar.

Etnis Rohingya sudah ada di Myanmar bertahun-tahun lamanya. Namun, mereka terus menjadi salah satu kelompok masyarakat di dunia yang menderita diskriminasi di negaranya sendiri.

Tidak akui kewarganegaraannya dan dianggap sebagai yang tersisihkan, secara sistematis etnis Rohingya kerap dijadikan kambing hitam oleh bekas penguasa junta militer Myanmar. Diskriminasi itu terus berlanjut meskipun Myanmar sudah dikuasai oleh junta militer dan terus melakukan proses reformasi.

Rohingya ada warga Muslim Myanmar yang menjadi minoritas di tengah warga Myanmar yang mayoritasnya beragama Budha. Etnis Rohingya tinggal di sebelah utara wilayah Rakhine.(T/P08)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0