Jakarta, 28 Jumadil Akhir 1438/27 Maret 2017 (MINA) – Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Kementerian Agama akan menggelar seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN PK) pada 1 April 2017 mendatang.
Direktur KSKK M. Nur Kholis Setiawan, mengatakan dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, ada 1.255 peserta yang mendaftar. Dari jumlah itu, 1.114 siswa dinyatakan lolos berkas dan akan mengikuti seleksi PPDB. Proses PPDB MAN PK dibuka dari 6 Februari hingga 6 Maret 2017 secara online.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Tes PPDB MAN PK akan diselenggarakan di 10 MAN PK, yaitu: MAN Darussalam Ciamis (Jabar), MAN 1 Surakarta (Jateng), MAN 1 Yogyakarta (DIY), MAN 3 Makassar (Sulsel), MAN Denanyar Jombang (Jatim), MAN 1 Jember (Jatim), MAN 2 Martapura (Kalsel), MAN 2 Samarinda (Kaltim), MAN 2 Mataram (NTB), dan MAN Koto Baru Padang Panjang (Sumbar).
“Masing-masing MAN PK akan menerima 48 peserta didik, 24 putera dan 24 puteri, kecuali MAN 2 Mataram dan MAN 1 Yogyakarta. Kedua MAN PK tersebut hanya akan menerima 24 siswa (putera),” terang Nur Kholis di Jakarta, Senin (27/3).
10 MAN PK ini, tambahnya, menjadi piloting tafaqquh fid-din dan akan menjadi contoh untuk madrasah aliyah lainnya di masa mendatang, terlebih madrasah aliyah yang bernaung di pondok pesantren.
Materi tes, kata Nur Kholis, terdiri dari mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Bahasa Arab. “Untuk tes PAI menggunakan Bahasa Arab sehingga dari awal peserta didik sudah kelihatan kemampuan bahasanya,” ujar Nur Kholis.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Berjalan pertama kali pada tahun 1988, program MAN PK sempat dihentikan. Padahal, madrasah ini telah melahirkan ribuan alumni berkualitas semacam Prof Noorhaidi (Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta, Buya Gusrizal Gazahar (Ketua MUI Sumbar), Prof. Imam Taufiq (Warek II UIN Semarang), Dr. Asrorun Niam (Ketua KPAI), Habiburahman el Shirazy (Novelis), Asrori S Karni (Jurnalis), dan lainnya.
Berangkat dari hal itu, lanjutnya, Kemenag lalu memandang MAN PK perlu untuk dihidupkan kembali dan direvitalisasi. “Realisasi diversifikasi madrasah jenjang menengah salah satunya dengan revitalisasi MAN PK,” tuturnya.
Nur Kholis jyga menambahkan, Dit KSKK tahun ini 1akan melakukan penguatan sarana serta peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan. Setiap MAN PK telah dialokasikan anggaran sebesar Rp2miliar dengan komposisi 60% untuk membangun sarana prasarana, sedang 40% lainnya untuk penguatan yang bersifat non sarpras.
MAN PK akan difokuskan untuk mencetak peserta didik yang mendalami ilmu agama (tafaqquh fiddin). Dari MAN PK, diharapkan akan lahir generasi bangsa yang memahami ilmu agama, moderat, serta memiliki wawasan kebangsaan dan keindonesiaan yang kuat. Untuk tujuan itu, 70% muatan kurikulum MAPK adalah pelajaran agama. Keunggulan lainnya adalah penguatan aspek kebahasaan, baik Bahasa Arab maupun Inggris. (T/R09/P1)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)