Tel Aviv, MINA – Seluruh aktivis internasional yang sebelumnya ditahan oleh Israel dari armada Freedom Flotilla bantuan menuju Gaza telah dibebaskan, menurut pernyataan dari Adalah Legal Center pada Ahad (12/10).
Dalam keterangannya, lembaga hukum yang berbasis di Israel itu menyatakan, seluruh peserta dalam Thousands Madleens Flotilla dan Freedom Flotilla Coalition’s Conscience Mission telah dibebaskan dari penahanan ilegal Israel, dan sebagian besar telah dideportasi. Tidak ada lagi peserta yang berada dalam tahanan Israel.
Puluhan aktivis dilaporkan telah dideportasi melalui Yordania pada Ahad (12/10) pagi. Dua aktivis terakhir yang dibebaskan adalah Huwaida Arraf dan Zohar Regev, keduanya warga negara ganda Israel, yang sebelumnya ditahan dengan tuduhan pidana namun akhirnya dibebaskan tanpa dakwaan.
Kementerian Luar Negeri Yordania juga mengonfirmasi bahwa 45 aktivis tiba di negara tersebut melalui Jembatan Raja Hussein (Allenby) yang menghubungkan Tepi Barat dan Yordania. Pemulangan mereka dikoordinasikan bersama beberapa kedutaan besar untuk memfasilitasi perjalanan para aktivis ke negara asal masing-masing.
Baca Juga: Ditemukan Kandungan Pengawet Berlebih, 1 Ton Makanan Basreng Asal Indonesia Tertahan di Taiwan
Para aktivis tersebut berasal dari berbagai negara, termasuk Tunisia, Spanyol, Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Irlandia, Finlandia, Amerika Serikat, dan Kanada.
Sebelumnya pada 8 Oktober, pasukan angkatan laut Israel menyerang konvoi sembilan kapal yang tergabung dalam Freedom Flotilla Coalition (FFC) saat berlayar menuju Gaza untuk menembus blokade ilegal Israel. Sekitar 150 aktivis di kapal tersebut ditangkap dalam serangan di perairan internasional.
Israel, sebagai kekuatan pendudukan, telah berulang kali menyerang kapal-kapal bantuan menuju Gaza, menyita muatan kemanusiaan, dan mendeportasi aktivis yang terlibat dalam misi solidaritas.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Negara Desak Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
















Mina Indonesia
Mina Arabic