Surabaya, MINA – Polda Jawa Timur memastikan proses identifikasi terhadap seluruh korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, telah rampung. Sebanyak 63 jenazah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga korban.
Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol M. Kusnan Marzuki mengatakan, pihaknya telah menuntaskan identifikasi lima kantong jenazah terakhir dari total korban yang dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.
“Seluruh korban sudah teridentifikasi, dan malam ini semuanya kami serahkan kepada pihak keluarga sesuai dengan hasil identifikasi yang valid,” ujar Kusnan di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (15/10).
Menurutnya, proses identifikasi dilakukan dengan metode pemeriksaan DNA, medis, serta properti pribadi korban. Lima jenazah terakhir yang berhasil dikenali yakni Sholihan (17), Raihan Rafa Aldiyansyah (14), Fairuz Shirojuddin (16), Muhammad Deva Syarifudin (17), dan Zaky (12).
Baca Juga: Festival Qasidah Warnai STQHN 2025 di Kendari
“Semua kantong jenazah yang kami terima telah teridentifikasi dengan benar,” tegas Kusnan.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Sidoarjo, peristiwa ambruknya bangunan dua lantai Ponpes Al-Khoziny terjadi pada Sabtu (11/10) sekitar pukul 21.30 WIB, ketika sebagian santri sedang beristirahat di asrama putra. Bangunan yang roboh menimpa puluhan santri yang berada di lantai bawah, menyebabkan korban meninggal dan luka berat.
Hingga saat ini, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri telah mengevakuasi seluruh korban dari reruntuhan. Pemerintah daerah bersama Kementerian Agama juga telah menyiapkan bantuan santunan dan dukungan psikososial bagi keluarga korban serta santri yang selamat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 132 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur