Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semarakkan Tahun Baru Islam 1447 H, Car Free Day untuk Dakwah

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 33 detik yang lalu

33 detik yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA – Semarak Car Free Day (CFD) untuk Syiar Muharam 1447 Hijriah. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara resmi melepas 1.500 peserta di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (22/6).

Kegiatan ini merupakan pembuka rangkaian kegiatan Peaceful Muharam yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).

Ribuan peserta yang hadir berasal dari berbagai elemen, mulai dari penyuluh agama, majelis taklim, Kantor Urusan Agama (KUA), Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), madrasah se-DKI Jakarta, hingga masyarakat umum. Mereka memadati sepanjang jalan MH Thamrin untuk merayakan Tahun Baru Islam.

Menag menjelaskan,  alasan mengapa hijrah dipilih sebagai penanda awal penanggalan Islam.

Baca Juga: Ketua DDII Jabar: Umat Islam Harus Awali Pembebasan Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina

Ia menjelaskan bahwa penetapan awal tahun Hijriah ditetapkan melalui kesepakatan para sahabat dan para gubernur dalam sebuah pertemuan atau musyawarah resmi.

Menag juga berpesan agar seluruh elemen bangsa menjaga keindahan Indonesia yang diibaratkannya sebagai lukisan indah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Indonesia ini adalah lukisan yang sangat indah dari Allah, jangan kemudian ada yang mengacak-acak, dan jangan ada yang merusak,” imbuhnya.

Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, menambahkan bahwa kegiatan muharam/">CFD Syiar Muharam kali ini mengusung tema besar “Damai Bersama Manusia dan Alam”. Tema tersebut lahir dari kesadaran bahwa ajaran Islam mengajarkan manusia untuk hidup rukun dengan sesama dan menjaga lingkungan.

Baca Juga: Ketua AWG Jabar: Perjuangan Membebaskan Al-Aqsa Harus Melibatkan Semua Pihak

Selain CFD, rangkaian Peaceful Muharam 1447 H akan berlangsung selama tiga pekan ke depan dengan berbagai kegiatan, seperti Ngaji Budaya Tradisi Muharam Nusantara, Kick Off Ngaji Fasolatan dan 1.000 Masjid Inklusif Ramah Difabel dan Lansia, Nikah Massal 100 Pasangan, dan lain-lain.

Dengan kegiatan ini, Kemenag berharap dapat meneguhkan syiar keagamaan yang membumi, adaptif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Dakwah Islam bisa hadir secara terbuka, ramah, dan menginspirasi masyarakat untuk menebar cinta, kerukunan, serta kepedulian lingkungan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ustaz Ahmad Munawwar Zayin: Kokohkan Ukhuwah Islamiyah di Tengah Perpecahan

Rekomendasi untuk Anda