SEMBILAN DEMONSTRAN KURDI TEWAS DALAM BENTROKAN DI TURKI

Pengunjuk rasa suku Kurdi lakukan penutupan jalan, Selasa, 7 Oktober 2014 (Foto: AA)
Pengunjuk rasa suku Kurdi lakukan penutupan jalan, Selasa, 7 Oktober 2014 (Foto: AA)

Istanbul, 14 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Sedikitnya sembilan orang tewas dalam protes suku Kurdi di Turki menentang penolakan pemerintah melakukan intervensi militer terhadap pejuang Negara Islam di Irak dan Syam () yang menyerang kota Suriah-Kurdi, Kobane.

Sejumlah orang juga terluka dalam protes Selasa (7/10) yang berlangsung di sejumlah kota, termasuk di tenggara yang mayoritas dari suku Kurdi, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Para pengunjuk rasa mendukung kehadiran kelompok bersenjata Turki, Kurdistan Workers Party, atau PKK, di kota Suriah Kobane untuk melawan ISIS dengan melintasi perbatasan Turki, Anadolu Agency melaporkan.

Pihak berwenang mengumumkan jam malam di daerah penduduk suku Kurdi di kota-kota selatan dan timur seperti Mardin, Diyarbakir, Siirt dan Van, di mana ribuan demonstran melakukan reli memprotes kemajuan ISIS di Kobane, kota Suriah yang berbatasan dengan Turki.

Di Istanbul, dalam dengan pengunjuk rasa, polisi menggunakan gas air mata, peluru baja berlapis karet dan meriam air.

Banyak mobil pribadi dan publik, bank, kantor dan bangunan partai politik rusak dalam bentrokan.

Sekolah dasar dan menengah di Diyarbakir dan Universitas Van ditutup hari itu, sementara Universitas Hakkari ditutup selama tiga hari.

Semua layanan kereta api antara Mersin dan Adana dihentikan.

Gubernur Istanbul mengatakan dalam rilis berita Rabu pagi, sebanyak 98 orang ditahan dan 30 lainnnya terluka, termasuk delapan polisi, dalam bentrokan di dan sekitar Istanbul pada Selasa.

Militan ISIS melancarkan serangan pada pertengahan September yang menguasai banyak desa-desa sekitar kota Kobani dari pejuang suku Kurdi, yang tergabung dalam “Unit Perlindungan Rakyat” atau YPG.

Sementara para pejabat Turki mengatakan, negara itu menentang dukungan untuk kelompok-kelompok bersenjata PKK, cabang Partai Persatuan Demokratik atau PYD, di Kobani dengan bantuan militer dan keuangan, meskipun mereka berperang melawan ISIS.

PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki dan juga oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. (T/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0