Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SEMBILAN MUALAF WANITA DAPAT PENGHARGAAN DI JEDDAH

Rudi Hendrik - Senin, 12 Januari 2015 - 16:36 WIB

Senin, 12 Januari 2015 - 16:36 WIB

994 Views

Beberaoa mualaf wanita mendapat penghargaan oleh Akademi Maulana Hifzur Rehman Seoharvi di Jeddah. (Foto: Arab News)

MUALAF-WANITA-300x181.jpg" alt="Beberaoa mualaf wanita mendapat penghargaan oleh Akademi Maulana Hifzur Rehman Seoharvi di Jeddah. (Foto: Arab News)" width="300" height="181" /> Beberaoa mualaf wanita mendapat penghargaan oleh Akademi Maulana Hifzur Rehman Seoharvi di Jeddah. (Foto: Arab News)

Jeddah, 21 Rabi’ul Awwal 1436/12 Januari 2015 (MINA) – Sembilan wanita mualaf yang baru memeluk Islam dari berbagai negara, menjadi tamu kehormatan dalam sebuah acara di Akademi Maulana Hifzur Rehman Seoharvi, sebuah organisasi yang bergerak di bidang syiar Islam.

Satu mualaf asal India dan delapan lainnya dari Filipina, sedangkan dua tamu kehormatan, Mariam Sani (sebelumnya bernama Pauttine Thomas) dan Mariya Attarji (Lisa Quiroga), masing-masing lahir di Inggris dan Amerika Serikat, Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan Senin (12/1).

Beberapa wanita itu dipulangkan baru-baru ini, sementara yang lain masuk Islam lebih dari setahun yang lalu.

Selama acara, mereka diberi banyak hadiah. Para wanita itu menceritakan dalam proses menemukan Islamnya mendapat hambatan yang harus dihadapi.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Saya harus mengatakan, memilih jalan yang benar adalah takdir saya,” kata Nureman, salah satu muallaf mengatakan kepada hadirin di acara itu. “Mencari pekerjaan di sini, di Arab Saudi, adalah langkah pertama dari perjalanan saya menuju Islam, karena itu di sini saya mulai membaca buku-buku tentang agama tanpa benar-benar berpikir untuk masuk Islam. Tetapi semakin saya membaca, saya semakin tertarik, dan sekarang saya mempelajari Islam di sebuah pusat dakwah,” katanya.

Sheikh Fatima, mualaf baru lainnya menjelaskan, ia dilahirkan dalam keluarga Kristen. Ketika kakak dan temannya datang ke Arab Saudi, mereka pulang menjadi Islam dan mencoba meyakinkan dirinya untuk melakukan hal yang sama setelah mereka pulang ke India.

“Saudara saya mengatakan kepada saya, jika saya ingin datang ke sini, saya harus menerima Islam. Saya berpikir, datang ke Arab Saudi itu suatu kebutuhan. Pada awalnya, saya tidak menerima Islam dalam hati saya,” katanya.

Namun pengalaman traumatis yang berhubungan dengan putrinya berusia satu tahun, membuatnya berubah pikiran tentang agamanya.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Sejak itu saya menerima Islam dari dasar hati saya dan saya belajar setiap hari, bahkan keluarga saya di India tahu saya sekarang Muslim,” katanya.

Mariam Sani kelahiran Inggris mengatakan, itu adalah kehendak Allah, dia berubah dari seorang misionaris Kristen menjadi seorang Muslim. Dia ingin menyebarkan ajaran Kristen di seluruh dunia, tetapi akhirnya tahu dirinya menyebarkan agama yang salah setelah belajar tentang agama-agama lain.

“Buku pertama saya adalah ‘Muhammad dalam Alkitab dan Yesus dalam Al-Quran’, dan setelah itu saya meneliti lebih jauh tentang Islam. Meskipun demikian, saya tidak sengaja mendekati Islam, dan suatu hari saya menemukan diri saya telah beriman,” katanya. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

 

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah