Bangui, Afrika,18 Shafar 1435/20 Desember 2013 (MINA) – Setidaknya sembilan orang Muslim tewas pada Jumat, ketika milisi Kristen yang dikenal sebagai anti-Balaka menyerang sebuah lingkungan mayoritas Muslim di Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah.
Wartawan Anadolu Agency (AA) dalam kejadian menghitung ada sembilan mayat di dalam masjid setempat.
Wartawan AA melaporkan sebagaimana yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), orang-orang yang terbunuh memiliki luka akibat tebasan parang di wajah dan bagian tubuh mereka lainnya.
Penduduk setempat mengatakan, serangan terjadi pukul 6:30 pagi dan menuduh pasukan penjaga perdamaian Perancis gagal melindungi mereka.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Pasukan Perancis berada di sana dan tidak melakukan apa pun,” kata Yahiya Abu Bakar, ketua komite yang mengawasi masjid setempat.
Tidak ada juru bicara Perancis yang segera bersedia memberi komentar sampai pengajuan laporan ini.
Lingkungan muslim terkuat 5 kilometer dari Bangui, yang mana sebagian besar Muslim yang terusir dari lingkungan Kristen telah mencari suaka. Dilaporkan, jalan-jalan di daerah itu hampir kosong setelah serangan.
Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan Kamis (19/12), Human Rights Watch (HRW) menuduh milisi Kristen melakukan sejumlah kekejaman baru-baru ini terhadap komunitas Muslim.2
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Republik Afrika Tengah yang merupakan negara yang dikelilingi daratan kaya mineral, terjun ke dalam kekerasan di bulan Maret, ketika gerakan perlawanan Seleka yang sebagian besar Muslim menggulingkan Presiden Christian François Bozize, yang naik ke kekuasaan dalam kudeta 2003.
Bulan-bulan selanjutnya telah muncul milisi Kristen gadungan yang dikenal sebagai anti-Balaka.
Menurut perkiraan PBB, lebih dari 400.000 orang, hampir sepuluh persen dari populasi 4,6 juta, telah mengungsi meninggalkan rumah mereka akibat kekerasan. (T/P09/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20