Ramallah, MINA – Sembilan tahanan Palestina melanjutkan aksi mogok makan, sebagai protes atas ketidakadilan dari kebijakan penahanan administratif pendudukan Israel, kata Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS).
Dikutip dari Wafa, Sabtu (19/8), tahanan Kayed al-Fasfous dan Sultan Khlouf telah melakukan mogok makan selama 17 hari. Tahanan lainnya, Osama Darkouk, juga melakukan mogok makan selama 13 hari.
Sementara itu, enam tahanan lainnya melakukan mogok makan selama 10 hari yaitu, Hadi Nazzal, Mohammad Taysir Zakarneh, Anas Kmail, Abdelrahman Baraka, Mohammad Basem Ikhmis, dan Zuhdi Abdo.
Pekan lalu, Komisi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan meminta masyarakat internasional untuk bertindak atas tindakan ilegal pendudukan Israel, yang memenjarakan warga Palestina tanpa dakwaan atau pengadilan, meski sudah jelas melanggar semua hukum internasional.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Dalam sebuah pernyataan pers, PLO menuntut tindakan nyata dengan cara membentuk komite Hak Asasi Manusia (HAM) internasional yang datang secara langsung ke penjara pendudukan Israel.
Menurut angka yang diperoleh oleh kelompok HAM B’Tselem, pada Maret 2023, pendudukan Israel menahan 1.017 orang dalam penahanan administratif. Pada April, jumlah tahanan administratif menyentuh jumlah tertinggi yaitu 1.140 tahanan. (T/chy/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara