Padang, MINA – Semen Padang menjamu Serdadu Tridadu Bali United di Stadion H Agus Salim Padang pada Jumat (26/9/). Kedua tim melalui awal musim yang suram.
Bali United ada di posisi 14 klasemen sementara dengan mengumpulkan 6 poin. Sedangkan Kabau Sirah (Kerbau Kepala Merah), julukan Semen Padang, lebih buruk lagi di peringkat 17 dengan 4 poin.
Manajemen Kabau Sirah sudah mengultimatum sang arsitek, Eduardo Almeida untuk segera meraih kemenangan. Laskar Tridadu juga demikian. Meskipun tidak datang dari manajemen, tapi suara sumbang datang dari suporter.
Penalti petaka bagi Kabau Sirah
Baca Juga: Arab Saudi vs Irak, Tanpa Gol, Elang Hijau ke Piala Dunia, Irak Lanjut Berjuang
Menit ke-38, wasit mengecek VAR untuk potensi handball di kotak penalti Kabau Sirah.
Kapten Kabau Sirah, Leo Guntara, yang berdiri menghadang tendangan Irfan Jaya ada kemungkinan melakukan handball. Cukup lama wasit mengamati rekaman VAR di pinggir lapangan.
Rekaman menunjukkan, meski Leo sudah meletakkan kedua tangannya di belakang pinggang saat menghadang, tetapi sikut kanannya aktif mengenai bola yang menuju gawang. Wasit pun menunjuk titik putih.
Boris Kopitović yang menjadi algojo bagi Serdadu Tridadu pada menit ke-45, melakukan eksekusi sempurna dengan tendangan yang kencang.
Baca Juga: Pertandingan Panas Qatar vs UAE: The Maroons Lolos ke Piala Dunia 2026
Gol. Skor 0-1. Semen Padang tertinggal.
Gol kedua
Reyner Immanuelo Barusu menambah keunggulan Bali United pada menit ke-73 ketika sepakan kerasnya menembus jala Augusto.
Kabau Sirah membalas
Baca Juga: Pengadilan Arbitrase Olahraga Tolak Gugatan Federasi Senam Israel terhadap Indonesia
Kabau Sirah akhirnya membalas dengan gol pertamanya pada menit ke-77. Berawal dari umpan Filipe Chaby dari sisi kiri wilayah pertahanan Bali ke depan gawang. Pemain pertahanan Serdadu Tridadu menyudul bola, membuat bola melambung tinggi yang kemudian didapat oleh Cornelius Stewart.
Sundulan Stewart melambung jauh tepat ke sudut kiri gawang yang tidak bisa dijangkau oleh kiper Mike Hauptmeijer. Gol. Skor berubah menjadi 1-2.
Gol itu memberi harapan bagi tuan rumah untuk menyamakan kedudukan.
Gol penghancur di menit terakhir
Baca Juga: Final Four Livoli 2025: Kalahkan Tim Megawati Hangestri, Petrokimia ke Grand Final
Ketika Kabau Sirah memburu gol untuk menyamakan kedudukan, Serdadu Tridadu justru mencetak gol penghancur harapan.
Pada menit terakhir pertandingan, 90+8, dari sudut sempit di sisi kanan gawang, Boris berhasil menaklukkan kiper Arthur Augusto dan bola meluncur pasti menuju sisi dalam jala gawang Kabau Sirah. Namun, sebelum bola melewati garis gawang, tiba-tiba muncul Muhammad Rahmat menyodok bola untuk mempercepatnya masuk ke gawang.
Gol. Skor 1-3. Gol itu memastikan kehancuran Semen Padang di depan publiknya.
Namun, gol yang seharusnya milik Boris, justru beralih milik Rahmat. Rahmat pun meminta maaf kepada rekannya tersebut.
Baca Juga: Final Four Livoli 2025: TNI AU Tekuk Skuad Muda Rajawali O2C
Bali United sukses menghancurkan Semen Padang di depan publik tuan rumah. Hasil buruk Semen Padang jelas menjadi sinyal buruk pula bagi pelatih Eduardo Almeida. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cetak Sejarah! Hiu Biru Tanjung Verde Pertama Kali Lolos Piala Dunia