Lumajang, MINA — Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Jumat (21/11) siang telah memicu meluapnya aliran lahar dingin dari lereng gunung.
BPBD Jawa Timur mencatat bahwa banjir lahar dingin mulai terjadi sekitar pukul 14.42 WIB, mengarah ke aliran Besuk Kobokan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, menyampaikan bahwa amplitudo aliran lahar dingin mencapai maksimum 43 mm.
Meskipun demikian, Satriyo menegaskan bahwa tidak ada erupsi baru dari kawah Semeru yang terpantau; banjir ini terjadi murni akibat curah hujan yang tinggi.
Baca Juga: Kebakaran Paviliun COP30 Brasil, 13 Orang Dirawat Karena Asap
BPBD pun mengimbau warga yang berada dekat aliran Gladak Perak dan aliran lahar baru untuk meningkatkan kewaspadaan. Menurut Satriyo, meski tidak ada letusan saat ini, masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di sepanjang tepi sungai hingga jarak aman yang ditentukan.
Lokasi terdampak meliputi beberapa aliran kritis di kawasan lereng Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan yang dikenal rentan terhadap lahar dingin.
Selain itu, sebelumnya pada awal November lalu, hujan juga memicu banjir lahar dingin di area Sungai Regoyo, hingga menyebabkan jebolnya tanggul sepanjang 150 meter dan membuat ratusan kepala keluarga terisolasi.
Tim gabungan dari BPBD Lumajang, Polres, Kodim, dan relawan telah dikerahkan untuk melakukan pemantauan serta membantu pengevakuasian warga jika situasi memburuk.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Tanda Ilmu Manfaat Jika Mampu Memberikan Solusi
Mereka juga berkoordinasi dengan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) untuk terus memantau kondisi gunung.
Gunung Semeru adalah salah satu gunung api aktif di Provinsi Jawa Timur dengan ketinggian sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut.
Salah satu bahaya konstan dari Semeru adalah potensi banjir lahar dingin — aliran material vulkanik yang terbawa air hujan — terutama saat hujan lebat di hulu sungai.
Sebelumnya, pada 5 November 2025, lahar semacam ini pernah menyebabkan kerusakan infrastruktur di Lumajang, termasuk jebolnya tanggul dan isolasi ratusan keluarga. []
Baca Juga: Calon Jamaah Haji Garut Protes Pengurangan Kuota Haji di Wilayahnya
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic