Seminar Pendidikan Jama’ah Muslimin (Hizbullah)

(Foto: Abdullah/MINA)

Selatan, MINA – Majelis Tarbiyah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menggelar kembali di Lampung pada Jumat (26/4), dengan mengambil tema “Meningkatkan Kualitas Pendidikan Menjawab Tantangan Masa Depan Berdasarkan Al Qur’an dan Assunnah.”

Seminar yang diadakan di Gedung Taman Sains Pertanian, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, dihadiri lebih dari 100 peserta para pengajar (asatidz) di Pondok Pesantren Al- Fatah di seluruh Indonesia itu menghadirkan pembicara pakar pendidikan Munif Chatib SH.MA..

Amir Majelis Tarbiyah, Ahmad Zubaidi, mengatakan ini bertujuan meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia.

“Sunnatullah siapa yang terus meningkatkan kualitas dia akan sanggup eksis dalam dunia pendidikan. Karena itu, Majelis Tarbiyah punya peran untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Ahmad dalam sambutannya.

Sementara Prof Dr. Ir. Arifin Bratawinata, M.Agr. merasa bahagia melihat perkembangan pendidikan di Al-Fatah.

“Saya mengamati mulai tahun 1990. Sekarang ini kegiatan-kegiatan pendidikan sudah mulai menggeliat dan prestasi-prestasinya pun membuat saya bangga,” ujarnya saat pembukaan seminar.

Menurutnya, pendidikan sangat penting. “Maju mundurnya sebuah negara tergantung pada sejauh mana eksistensi pendidikannya. Untuk mencerdaskan bangsa, perkembangan teknologi ini ditentukan karena kualitas pendidikan kita,” tambahnya.

Pakar dan konsultan pendidikan Munif Chatib dipilih menjadi pengisi acara mengingat dia adalah seorang praktisi pendidikan dan penulis buku-buku pendidikan populer.

Dalam seminar tersebut, Munif menyampaikan bagaimana dirinya mampu mendisain sebuah sekolah yang terbelakang dan bermutu rendah dalam waktu singkat berubah menjadi sekolah yang unggul dan mendapat kepercayaan masyarakat.

Direktur Insan Mandiri Boarding School Cibubur itu juga menyampaikan sebuah rumus untuk sekolah unggul. Sekolah unggul menurutnya adalah sekolah yang memandang tidak ada siswa yang bodoh dan semua siswanya merasakan tidak ada pelajaran satupun yang sulit.

“Coba anda bayangkan betapa cantiknya sebuah proses belajar dalam sebuah kelas apabila guru memandang semua siswanya pandai dan cerdas dan para siswanya merasakan semua pelajaran yang diajarkan mudah dan menarik. Kelas tersebut akan hidup. Keluar dari kelas tersebut, semua siswa mendapatkan pengalaman pertama yang luar biasa dan tak akan pernah lupa seumur hidup. Coba anda bayangkan … bila kelas seperti itu terjadi pada jutaan kelas di sekolah-sekolah di Indonesia. Pasti negara ini akan menjadi negara maju yang diperhitungkan oleh dunia,” kata Munif Chatib.

Seminar Pendidikan ini juga bertujuan untuk mengajak, meyakinkan dan melatih para Asatidz agar menjadi penyaji dalam Seminar Nasional tahun depan yang akan datang. Selain itu, Asatidz juga didorong untuk bisa menulis karya ilmiyah yang dipandu oleh Ketua Panitia Seminar, Dedi Turmudzi.

Seminar Pendidikan ini merupakan rangkaian kegiatan Tabligh Akbar 1440 H, bertempat di Ponpes Al-Fatah, Muhajirun  Lampung.

Ponpes Al-Fatah berpusat di Cileungsi Bogor, dan mempunyai sebanyak 26 cabang seluruh Indonesia dengan Muhajirun Lampung sebagai Pondok terbesarnya, dengan lebih dari seribu santri mulai dari lembaga PAUD hingga perguruan tinggi. (L/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.