Jakarta, MINA – Pembina Aqsa Working Group (AWG) Agus Sudarmaji, M.Sc. kembali menekankan pentingya persatuan umat Islam, khususnya para pemuda Muslim dalam memeperkuat strategi perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Palestina dari kejahatan kolonialisme.
“Permasalahan Palestina adalah tanggung jawab dan urusan umat Islam sedunia, wajib bagi kita membebaskannya kembali dari tangan penjajah Zionis Israel. Keberjamaahan kita jadi kunci kemenangan,” tegas Gusdar sapaan Agus Sudarmaji dalam sambutan pembukaan Seminar dan Pameran Perjuangan Palestina di Aula AR Fachrudin Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Jakarta, Rabu (17/1).
Selain itu, menurutnya, sudah menjadi komitmen bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina sebagaimana amanat konstitusi UUD 1945, secara tegas Indonesia menyatakan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa “kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Gusdar juga mengatakan, pemuda muslim memiliki potensi dan bagian kokoh umat Islam yang harus menjadi garda terdepan dalam perjuangan membebaskan Al-Aqsa dan Palestina.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Pemuda muslim, khususnya para mahasiswa, harus menyatukan langkahnya sebagai inisiatif nyata untuk mewujudkan kesatuan umat menuju terbebaskannya Masjid Al-Aqsa dan Palestina.
Selain itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum. memberikan apresiasi kepada AWG atas iniasi dan menyatakan dukungannya atas kegiatan literasi bagi generasi muda untuk perjuangan Palestina.
“Pertemuan seperti seminar tentang literasi Palestina ini sangat bermakna dan penting bagi generasi Z dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina,“ ujar Rektor Uhamka Prof. Gunawan pada sambutan pembukanya.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA. hadir sebagai pembicara, menyatakan 2023 merupakan tahun yang sangat buruk bagi bangsa Palestina, di mana lebih dari 24 ribu orang, 70% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, gugur di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober hingga akhir 2023 lalu.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
“Ketidakadilan global sampai hari ini masih terjadi. Contoh konkret adalah soal isu Palestina, setiap ada resolusi dari Sidang Umum PBB maupun di Dewan Keamanan PBB selalu diveto oleh Amerika Serikat dan ini memberikan keuntungan-keuntungan politik dan lainnya bagi Israel untuk terus melanjutkan kejahatan genosidanya,” ungkapnya.
Dia mengatakan, Indonesia masih memiliki satu utang sejarah yang belum terbayar hingga saat ini, yaitu kemerdekaan Palestina.
Sudarnoto berharap kekuatan masyarakat sipil (civil society) dapat menjadi bagian penting untuk memperkuat dan meyakinkan Mahkamah Internasional agar memberikan keputusan yang adil bagi tuntutan yang disampaikan Afrika Selatan terhadap Israel dengan tuduhan serius tentang genosida di Gaza, Palestina.
Sementara sebagai pembicara, Ali Farkhan Tsani,S.Pd.I. (Duta Al-Quds Internasional) menyampaikan bahwa narasi pemberitaan di media yang sering kali bias dan tidak menguntungkan rakyat Palestina menuntut mahasiswa untuk ikut berperan melawan narasi bias yang sudah bermunculan.
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
“Kita bisa membantu melalui komunikasi digital berupa konten-konten di media sosial dan bagaimana membuat sebuah konten di media sosial yang dapat menyebarluaskan konten untuk melawan narasi bias tersebut,” katanya.
Ali Farkhan yang merupakan redaktur senior Kantor Berita MINA juga menyampaikan sebagai mahasiswa dan generasi Muslim perlu membantu untuk mengabarkan tentang pembelaan pada rakyat Palestina.
“Untuk itu pentingnya peningkatan literasi perjuangan Palestina di kalangan generasi muda ini. AWG tengah menginisiasi pembentukan Studi Al-Quds Institute, mengadakan pelatihan-pelatihan pendalaman soal Al-Quds dan Palestina dari kedalaman dalil Al-Quran dan Al-Hadits, penguatan aqidah dan kesatuan ummat Islam, tinjauan sejarah Palestina sejak jaman para nabi hingga era pendudukan, kajian tentang Yahudi dan Zionisme, serta bimbingan menulis konten Palestina, ” pungkas Ali Farkhan.
Hadir sebagai pembicara lainnya yakni Farid Zanjabil Al-Ayyubi (Relawan Kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee/MER-C), serta moderator Dr. Imron Baehaqi, Lc.,MA. (Ketua Divisi Pengembangan Kampus Islami LPP AIK Uhamka).
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam
Seminar dan Pameran terselenggara atas kerjasama Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta dan Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG), dan disiarkan secara live oleh Muhammadiyah TV dan Al-Jama’ah TV.
Di bagian depan pintu masuk Aula, digelar pameran foto-foto perjuangan Palestina.(L/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur