Washington, 17 Safar 1436/10 Desember 2014 (MINA) – Sebuah laporan Senat Amerika Serikat (AS) tentang teknik kekerasan yang digunakan menginterogasi para tersangka teror pasca-serangan 11 September 2001, mengutuk CIA atas kebrutalan dan penipuannya.
Sebelumnya, sebuah laporan setebal 480 halaman akan diterbitkan Selasa (9/12), meliputi pengobatan sekitar 100 tersangka yang ditangkap oleh AS antara 2001 dan 2009 atas tuduhan terorisme.
Sementara itu laporan setebal 6.200 halaman tetap berkualifikasi rahasia, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Ketua Komite Intelijen Senat, Dianne Feinstein mengatakan, teknik yang digunakan CIA dalam interogasi-interogasi itu sangat brutal dan teknik kekerasan reguler itu justeru menghasilkan informasi-informasi yang tidak benar dari tahanan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Akan ada orang-orang yang menyerang kami karena laporan itu dan mengatakan melihat apa yang Amerika lakukan. Dan mereka akan menggunakannya untuk membenarkan tindakan kejahatan atau menghasut kekerasan lebih lanjut (terhadap Amerika),” kata Feinstein.
“Kami tidak bisa mencegah hal itu, tetapi sejarah akan menghakimi kami dengan komitmen kami untuk masyarakat yang adil diatur oleh hukum, dan kemauan untuk menghadapi kebenaran yang buruk dan mengatakan hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi,” tambah wanita senator tersebut.
Laporan Senat AS itu mengatakan, interogasi dengan kekerasan yang dilakukan CIA, menghasilkan banyak informasi yang buruk, termasuk cerita-cerita palsu tentang Al-Qaeda merekrut warga Afrika-Amerika. Dikatakan interogasi cara itu tidak efektif dan tidak pernah menghasilkan informasi yang diperlukan untuk bisa segera menggagalkan ancaman teror.
Hasil laporan tentang penyiksaan yang dilakukan CIA dalam interogasi tersangka teror ini, dibuat setelah lima tahun investigasi oleh Komite Intelijen Senat, dengan sasaran metode CIA yang mempertahankan teknik penyiksaan guna mendapatkan informasi dalam upaya menggagalkan plot teroris.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Laporan juga menyatakan, CIA menyesatkan publik.
Menanggapi laporan tersebut, Presiden AS Barack Obama mengatakan, tindakan CIA “bertentangan dengan nilai-nilai kita”.
“Saya berharap laporan hari ini dapat membantu kita meninggalkan teknik ini, di mana mereka berada di masa lalu. Hari ini juga mengingatkan bahwa menjunjung tinggi nilai-nilai yang kita anut, tidak membuat kita lemah. Itu membuat kita lebih kuat dan bangsa Amerika Serikat akan tetap memiliki kekuatan terbesar untuk kebebasan dan martabat manusia yang dunia pernah mengenal,” kata Obama dalam sebuah pernyataan.
Masalah interogasi ini telah dibongkar Obama sejak tahun 2009. (T/P001/P2)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Mi’raj islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel