Washington, D.C, – Setidaknya dua anggota Senat AS dari Partai Demokrat mengecam Presiden Joe Biden karena mengabaikan waktu peninjauan standar kongres untuk mengirim senjata senilai $150 juta ke Israel, yang merupakan tindakan kedua kalinya dalam sebulan.
Hal ini terjadi ketika Kongres melihat meningkatnya ketidakpuasan atas dukungan militer tanpa syarat yang diberikan pemerintah AS kepada Israel, di tengah perang di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 22.000 orang. The New Arab melaporkan, Rabu (3/1).
Di antara mereka yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap protokol pendanaan pemerintahan Biden adalah Senator Peter Welch dari Vermont, yang berpendapat bahwa pendanaan senjata mempunyai dampak buruk di Gaza.
“Untuk kedua kalinya dalam hitungan pekan, Menteri Luar Negeri menyetujui penjualan puluhan ribu butir amunisi artileri ke Israel, dengan menghindari hak peninjauan awal Kongres,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari kantornya.
“Amunisi berat jenis ini telah digunakan untuk menimbulkan dampak yang menghancurkan di Gaza, berkontribusi terhadap kematian dan cedera banyak warga sipil serta sekitar 2 juta orang terpaksa mengungsi karena menghadapi pemboman setiap hari tanpa akses terhadap makanan, air, tempat tinggal, atau medis yang memadai,” lanjutnya.
Dia mengatakan, dengan merujuk pada kontroversi dan perpecahan internasional seputar dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza dan mengingatkan pemerintah akan protokol yang sudah ada, yang harus melalui Kongres untuk mendapatkan persetujuan penjualan senjata.
Turut bergabung dengan Welch dalam menekan pemerintah untuk menerapkan protokol standar penjualan senjata adalah Senator Demokrat Tim Kaine dari Virginia, yang menekankan bahwa keputusan tersebut tidak adil bagi warga Amerika dan memerlukan penjelasan publik.
“Sama seperti Kongres yang mempunyai peran penting dalam semua masalah perang dan perdamaian, Kongres juga harus memiliki visibilitas penuh atas senjata yang kita transfer ke negara lain,” kata Kaine dalam pernyataan publiknya.
“Melampaui Kongres secara tidak perlu berarti membuat rakyat Amerika tidak tahu apa-apa. Kita memerlukan penjelasan publik tentang alasan di balik keputusan ini, yang dilakukan kedua kalinya di bulan ini,” ujarnya. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)