New York, MINA – Senator terkemuka AS Bernie Sanders mengecam langkah Israel yang akan mengirimkan kelebihan vaksin virus corona ke negara-negara di luar negeri dengan mengabaikan kepada warga Palestina.
Pemberian vaksin itu seharusnya dilakukan oleh Tel Aviv atas warga di wilayah pendudukannya, ujarnya. Demikian dilaporkan Palestine Chronicle, Jumat (26/2).
“Sebagai kekuatan pendudukan, Israel bertanggung jawab atas kesehatan semua orang yang berada di bawah kendalinya. Sangat memalukan Netanyahu akan menggunakan vaksin cadangan untuk memberi penghargaan kepada sekutu asingnya, sementara begitu banyak orang Palestina di wilayah pendudukan masih menunggu,” tweet Sanders.
Kabar tentang keputusan Israel untuk mengirimkan kelebihan vaksin Covid-19 telah tersiar selama berhari-hari sebelum diakui oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Pemimpin Israel itu menegaskan bahwa dia secara pribadi telah memutuskan untuk membagikan sejumlah vaksin secara simbolis ke negara-negara sahabat, yang secara terbuka mengakui sikap politik Israel.
Ia melakukan sebagai “imbalan atas hal-hal yang telah kami terima, melalui banyak kontak di berbagai bidang yang tidak akan saya detailkan di sini”.
Meskipun Netanyahu tidak menyebutkan negara yang menerima vaksin tersebut, media lokal melaporkan bahwa ada daftar 15 negara yang akan menerima sekitar 100.000 dosis vaksin Moderna.
Daftar tersebut mencakup negara-negara seperti Honduras, Guatemala, Hongaria, Uganda, dan Republik Ceko. Mereka dalam beberapa hal telah mendukung klaim Israel atas Yerusalem sebagai ibu kota.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Israel telah meluncurkan salah satu kampanye vaksinasi massal terbesar di dunia, yang telah memvaksinasi 45 persen dari 9 juta populasinya.
Kampanye tersebut telah dikritik oleh pejabat Palestina dan kelompok hak asasi manusia karena menolak memperluasnya ke wilayah pendudukan di Tepi Barat dan Gaza.
Tel Aviv kemudian memperluas programnya ke Palestina pada pertengahan Februari, tetapi hanya untuk mereka yang memiliki izin resmi yang bekerja di Israel.
Vaksinasi warga Palestina adalah tanggung jawab Otoritas Palestina, klaim Israel, mengutip perjanjian perdamaian sementara dari tahun 1990-an, Kesepakatan Oslo.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pejabat Israel mengatakan kelebihan vaksin dapat dibagikan dengan Palestina ketika permintaan lokal terpenuhi. (T/RS2/P1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza