Washington, 5 Ramadhan 1434/13 Juli 2013 (MINA) – Senator AS dari Partai Republik, Rand Paul mengecam Presiden Barack Obama karena tetap mengirimkan bantuan militer ke Mesir meskipun terjadi kudeta militer di negara itu.
“Dengan penolakan Presiden atas panggilan situasi kudeta di Mesir dan melanjutkan aliran bantuan ke Mesir, ia terus terang mengatakan ‘Saya mengabaikan aturan hukum’,” kata Paul seperti yang dikutip Politico, Kamis (11/7).
Saat itu para senator sedang memperkenalkan undang-undang yang akan menghentikan bantuan asing ke Mesir setelah militer negara itu menggulingkan Presiden Muhammad Mursi.
Washington dilarang oleh hukum untuk memberikan bantuan asing kepada negara-negara dengan pemerintahan yang secara demokratis tapi justru digulingkan dengan kudeta militer.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Mursi adalah presiden Mesir pertama yang secara sah terpilih pada Juni 2012, namun digulingkan dalam kudeta militer pada 3 Juli.
Para pejabat pertahanan AS pada Rabu (10/7), mengatakan bahwa Pentagon berencana mengirim empat jet tempur F-16 ke Mesir dalam beberapa minggu mendatang.
Amerika Serikat memasok bantuan tahunan ke Mesir sebesar 1,5 miliar dollar AS, yang menjadikan Mesir sebagai penerima bantuan terbesar kedua AS setelah Israel. Kairo telah menerima lebih dari 70 miliar dolar dalam bantuan militer dan ekonomi dari Amerika Serikat sejak 1948.
Sementara itu, Angkatan Laut AS telah memerintahkan dua kapal serbu amfibi untuk pindah ke pantai Mesir di tengah kekerasan pasca-kudeta di negara Afrika Utara itu. Komandan Korps Marinir AS, Jenderal James Amos mengatakan kapal perang USS Kearsarge dan USS San Antonio pindah ke Laut Merah dan diparkir dekat Mesir beberapa malam yang lalu. (T/P09).
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj News Agency (MINA)