Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senator AS: Tidak Ada Lagi Pembenaran untuk Serangan Israel ke Palestina

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - Jumat, 18 Oktober 2024 - 13:35 WIB

Jumat, 18 Oktober 2024 - 13:35 WIB

129 Views

Senator AS Bernie Sanders. (Foto: Anadolu)

Washington, MINA – Senator AS Bernie Sanders mengatakan, “sekarang tidak ada lagi pembenaran” bagi Israel untuk melanjutkan serangannya di Jalur Gaza setelah Israel membunuh pemimpin Hamas.

“Sekarang tidak ada pembenaran bagi Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu dan pemerintahan ekstremisnya untuk melanjutkan perang habis-habisan mereka terhadap rakyat Palestina, yang telah menewaskan 42.000 warga Palestina dan melukai 100.000 orang, dua pertiganya adalah wanita, anak-anak, dan orang tua,” kata Sanders dalam sebuah pernyataan, Kamis (17/10). Anadolu melaporkan.

“Tidak ada pembenaran” untuk terus menolak bantuan kemanusiaan, menghancurkan perumahan, perawatan kesehatan, infrastruktur, dan menunda lebih lanjut kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata di daerah kantong yang diblokade itu, katanya.

“Dan sama sekali tidak ada pembenaran bagi dukungan AS yang berkelanjutan terhadap kebijakan mengerikan Netanyahu, yang jelas-jelas melanggar hukum AS dan internasional,” ujarnya.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Mengacu pada rancangan undang-undang yang diperkenalkannya bulan lalu untuk memblokir penjualan senjata AS senilai lebih dari $20 miliar ke Israel, Sanders mengatakan bahwa Senat akan memberikan suara pada Resolusi Bersama Penolakan (JRD) saat bersidang lagi pada bulan November.

“Kita harus mengakhiri keterlibatan kita dalam perang yang kejam dan ilegal ini,” tambahnya.

Pernyataan itu muncul setelah Juru Bicara Militer Israel Avichae Adree mengumumkan pembunuhan Yahya Sinwar di Gaza pada hari Kamis.

Sinwar menjadi Kepala Politik Hamas pada bulan Agustus, menggantikan Ismail Haniyeh, yang dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran pada tanggal 31 Juli. []

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda