Washington, MINA – Senator AS Bernie Sanders dan Anggota DPR Ilhan Omar mengkritik keras kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington dan mengingatkan bahwa ia adalah penjahat perang sejalan surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
“Saat Presiden Trump dan anggota Kongres menyambut Netanyahu dengan karpet merah, mari kita ingat bahwa Netanyahu telah didakwa sebagai penjahat perang oleh ICC karena memimpin pembunuhan dan kelaparan sistematis terhadap warga sipil di Gaza. Kejahatan perang ini terus berlangsung hingga hari ini,” tulis Sanders di X, seperti dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (9/7).
Sanders menyoroti jumlah korban sipil di Gaza, termasuk 17.000 anak-anak, blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel, serta pembantaian di lokasi distribusi bantuan.
Ia menambahkan bahwa pemerintah ekstremis Netanyahu juga mencegah susu formula bayi masuk ke rumah sakit, sehingga para ibu yang sudah kelaparan selama berbulan-bulan dan tidak bisa menyusui harus menyaksikan anak-anak mereka perlahan kelaparan hingga meninggal.
Baca Juga: Flash Mob Florence for Palestine Kejutkan Pengunjung Museum Bargello Italia
“Ini adalah orang yang disambut Trump dan Kongres minggu ini, seorang penjahat perang yang akan dikenang sebagai salah satu monster dalam sejarah modern,” tegas Sanders.
Sementara itu, Ilhan Omar juga mengunggah pernyataan di X: “Ini adalah kunjungan ketiga Netanyahu ke DC tahun ini. Penjahat perang tidak seharusnya disambut oleh presiden atau Kongres mana pun. Dia harus diadili atas kejahatannya, bukan diberi panggung. Sangat memalukan.”
Sejak Oktober 2023, tentara Israel telah membunuh lebih dari 57.500 warga Palestina di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Serangan terus-menerus ini telah menghancurkan wilayah tersebut, menyebabkan kelangkaan pangan, serta memicu wabah penyakit. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Desak AICHR Tolak Standar Ganda HAM terhadap Palestina