Rafah, MINA – Pasukan Israel melakukan serangan udara besar-besaran di Rafah pada Senin pagi (12/2) yang membuat lebih dari 100 warga Gaza, Palestina, menemui syahid dengan sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.
Koresponden Al Mayadeen melaporkan, pesawat tempur pendudukan Israel melancarkan lebih dari 50 serangan udara di Rafah, mencatat bahwa pasukan pendudukan menggunakan rudal pembakar yang dilarang secara internasional dalam serangan udaranya.
Sumber-sumber medis Palestina mengatakan, setidaknya 100 orang tewas dan lebih dari 230 orang terluka dalam serangan besar-besaran di kota Rafah, Jalur Gaza selatan.
Menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), pesawat tempur Israel melakukan serangkaian serangan udara besar-besaran di berbagai wilayah selatan Gaza, dengan fokus di pusat Rafah.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
PRCS menekankan bahwa serangan udara Israel menargetkan rumah-rumah penduduk, memperingatkan bahwa apa yang terjadi menandakan sebuah bencana besar.
Media Palestina melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menargetkan Masjid al-Houda di kamp Yibna di Rafah, serta Masjid al-Rahma, tempat sejumlah besar pengungsi Gaza berlindung.
Koresponden Al Mayadeen menyebutkan bahwa dalam waktu satu jam, Rafah berubah menjadi zona perang karena menjadi sasaran puluhan serangan udara Israel.
Serangan udara Israel yang sedang berlangsung bertepatan dengan konfrontasi sengit antara pejuang Perlawanan Palestina dan pasukan pendudukan Israel di barat laut Rafah.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Hal ini terjadi pada saat invasi darat ke kota Rafah akan segera terjadi, ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada pasukannya untuk mempersiapkan serangan di kota selatan, yang sekarang menampung lebih dari setengah total populasi Gaza. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya