Tel Aviv, MINA – Setidaknya satu orang Israel tewas dan sepuluh lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Houthi hari ini, media Israel melaporkan sebagaimana dikutip MEMO, Jum’at, (19/7).
Perusahaan Penyiaran Publik Israel melaporkan, sebuah drone bermuatan bom meledak di persimpangan Jalan Shalom Aleichem dan Ben Yehuda di Tel Aviv, ratusan meter dari Kedutaan Besar Amerika.
Juru bicara militer Israel menyatakan, ledakan terjadi pada dini hari Jum’at di Tel Aviv karena serangan udara.
“Serangan itu tidak mengaktifkan sirene dan insiden tersebut sedang diselidiki,” tambahnya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Channel 13 mengutip laporan investigasi awal tentara yang mengatakan drone yang menyerang Tel Aviv terdeteksi tetapi tidak dicegat karena “kesalahan manusia,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Situs berita Axios mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan, kantor cabang kedutaan AS tidak rusak dan tidak ada warga negara AS yang terluka.
Situs web tersebut mengatakan bahwa ini adalah salah satu serangan paling serius di Tel Aviv sejak 7 Oktober.
Harian Yedioth Ahronoth mengutip tentara Israel yang mengatakan bahwa tidak ada informasi intelijen yang menunjukkan bahwa serangan pesawat tak berawak Houthi di Tel Aviv dimaksudkan untuk menyerang Kedutaan Besar AS di Israel.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Harian itu juga melaporkan bahwa kota Tel Aviv berada dalam “siaga tertinggi”.
Pernyataan tersebut menyatakan: “Walikota Tel Aviv Ron Huldai mengatakan pada Jum’at pagi bahwa kota tersebut telah berada dalam siaga tertinggi setelah serangan pesawat tak berawak di dini hari.”
Kelompok Houthi Yaman membenarkan serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv. Dalam sebuah pernyataan, juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Saree, mengatakan, Angkatan udara kelompok tersebut melakukan operasi militer menggunakan pesawat tak berawak di Tel Aviv.
Dia menjelaskan, operasi tersebut “mencapai sasaran penting di wilayah Tel Aviv.”
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Kelompok Houthi menyatakan wilayah Tel Aviv sebagai “daerah tidak aman” dan mengatakan wilayah tersebut “akan menjadi sasaran utama” senjata mereka.
Dia menambahkan, lokasi tersebut diserang menggunakan ‘rudal Jaffa’, yang diambil dari nama Palestina untuk wilayah yang diserang – yang oleh Israel disebut sebagai Tel Aviv. Rudal tersebut, tambahnya, tidak ditangkap oleh sistem radar.
Ini adalah serangan pertama Houthi yang menargetkan Tel Aviv. Mayoritas serangan mereka sebelumnya menargetkan kota pelabuhan Eilat dan Haifa.
Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal milik Israel, berbendera, dioperasikan, atau menuju pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah berada di bawah serangan gencar Israel sejak 7 Oktober. []
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Mi’raj News Agency (MINA)