Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang Pangeran Saudi Dieksekusi karena Kasus Pembunuhan

Syauqi S - Rabu, 19 Oktober 2016 - 08:38 WIB

Rabu, 19 Oktober 2016 - 08:38 WIB

450 Views ㅤ

Riyadh, 18 Muharram1438/19 Oktober 2016 (MINA) – Seorang pangeran Kerajaan Arab Saudi telah dieksekusi karena menembak mati seorang pria dalam insiden perkelahian tiga tahun lalu di ibu kota Riyadh.

Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan, seperti dilaporkan BBC (18/10), Pangeran Turki bin Saud Al-Kabir dihukum mati di Riyadh. Tidak ada rincian yang diberikan tentang bagaimana ia dieksekusi, namun orang-orang meyakini ia dieksekusi dengan cara dipenggal.

“Pangeran (Turki bin Saud Al-Kabir) mengakui bersalah telah menembak rekan senegaranya,” kata pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri.

Pangeran adalah orang ke-134 untuk dihukum mati tahun ini, menurut sebuah daftar yang dikompilasi oleh kantor berita AFP seperti dikutip Mi’ra Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang

“Tapi sangat jarang bagi anggota keluarga kerajaan dieksekusi,” ujar sejumlah koresponden.

Pengumuman eksekusi, kata kementerian, untuk meyakinkan semua orang bahwa pemerintah bekerja keras ‘menjaga keamanan’ dan menghadirkan keadilan di tengah masyarakat.

Pangeran Turki bin Saud al-Kabir dieksekusi setelah keluarga korban yang ia bunuh, Adel bin Suleiman bin Abdul Karim Mohaimeed, menolak tawaran ‘uang darah’ (diyat) sebagai kompensasi, Al-Arabiya melaporkannya, Selasa (18/10) waktu setempat.

Salah satu kasus yang paling terkenal dari anggota Kerajaan Saudi yang dieksekusi adalah yang menimpa Faisal bin Musaid Al-Saud karena membunuh pamannya, Raja Faisal, pada 1975.

Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza

Mayoritas orang yang dieksekusi di Arab Saudi karena terlibat kasus pembunuhan dan perdagangan narkoba. Di samping itu hampir 50 orang dihukum mati karena ‘terorisme’ hanya dalam satu hari di bulan Januari lalu, termasuk ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr Al-Nimr. (T/P022/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

Rekomendasi untuk Anda

MENAG
Indonesia
Internasional
MINA Health
Internasional