Gaza, MINA – Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, mengumumkan salah satu tentaranya mampu menghabisi empat tentara tentara pendudukan di Jalur Gaza utara.
Al-Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat pada Sabtu (23/12), salah satu pejuang kami mampu menghabisi empat tentara tentara pendudukan dari jarak dekat di lingkungan (Al-Qasaib) di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara.
“Kami juga meledakkan terowongan jebakan di Juhr al-Dik dengan pasukan khusus Zionis, kemudian menargetkan pasukan penyelamat dengan mortir, membunuh dan melukai anggota mereka,” katanya.
Menurut laporan Quds Press, pejuang Al-Qasam juga menghancurkan lima tank Zionis dan membunuh serta melukai semua personel mereka di Jabalia, utara Jalur Gaza.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sementara itu, Brigade Al-Quds (sayap militer Gerakan Jihad Islam) mengumumkan dalam sebuah pernyataan singkatnya, melakukan serangan pengeboman terbatas pada kendaraan mikiter pendudukan di tepi timur Rafah dengan rentetan mortir kaliber berat.
“Serangan kami menjadi pukulan telak dan pasti,” katanya.
Jumlah korban tewas tentara pendudukan telah meningkat menjadi 472 orang sejak 7 Oktober lalu, sementara jumlah orang yang terbunuh sejak dimulainya operasi darat di Gaza pada 27 Oktober telah mencapai sekitar 140 orang.
Sebekumnya, tentara pendudukan mengakui bahwa tiga ribu tentara telah cacat permanen akibat pertempuran di Gaza, dan statistik menunjukkan bahwa 784 petugas dan tentara telah terluka sejak dimulainya serangan darat ke Jalur Gaza pada tanggal 27 Oktober, sementara Media Israel memperkirakan jumlah tentara yang terluka sekitar 5.000 orang.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Selama 78 hari berturut-turut, pendudukan Israel, dengan dukungan Amerika dan Eropa, melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, ketika pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah-rumah warga sipil Palestina, menghancurkannya sampai rata tanah, di atas kepala penduduknya.
Israel juga mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang menyebabkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 20,57 orang syuhada, serta lebih dari 53.320 orang terluka, mengakibatkan kerusakan infrastruktur besar-besaran dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut sumber-sumber Palestina dan PBB. (T/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza