Sidney, 4 Jumadil Akhir 1436/24 Maret 2015 (MINA) – Seorang wanita Muslim (30 tahun) shock akibat serangan fisik dan verbal dari seorang pria di dalam kereta di Sidney Senin malam (23/3), ia percaya serangan itu karena alasan agamanya.
Wanita yang hanya ingin diidentifikasi nama depannya saja, Hina, saat itu berada di gerbong kereta, dari stasiun Balai Kota menuju kota Parramatta. ABC News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Hina mengatakan, ia naik kereta sekitar pukul 05.30PM waktu setempat, namun ia tidak mendapatkan kursi karena penuh oleh penumpang, sehingga ia berdiri di dekat pintu, kemudian ia melihat seorang pria menghampirinya.
“Tubuhnya tinggi, dan ia terlihat marah,” katanya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Wanita yang berusia 30 tahun ini mengatakan, pria itu tampaknya akan keluar menggunakan pintu sebelum menyenggolnya dengan bahu.
“Saya pikir mungkin itu tidak sengaja, jadi saya hanya melangkah mundur,” tutur Hina.
“Namun, ia kemudian mendekati saya dan memukul saya tiga hingga empat kali dengan bahu dan tasnya. Dia pun menendang saya. Lalu saya menyadari bahwa dia sedang menyerang saya, sehingga saya pun berteriak,” jelasnya.
“Dia mendorong saya dan menyuruh saya turun. Kemudian dia berkata, ‘anda menghalangi jalan kami’. Saya pun shock berat setelah mendengar ucapannya,”
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Hina menjadi lebih takut ketika tidak ada orang yang mencoba membela dirinya, namun ada seorang wanita yang berteriak setelah terjadi serangan itu.
“Gerbong kereta itu penuh, tapi tidak ada orang yang berkata apapun. Orang-orang hanya mendengarkan saja. Saya tahu mereka takut, kecuali seorang wanita itu,” kata Hina.
Dia mencoba turun di Redfern untuk memberitahu manajer stasiun, tapi pria itu turun di stasiun yang sama.
“Dia melewati saya, serta menghina saya secara lisan dan kemudian pergi,” katanya. (T/P006/P2
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon