Harvard, Amerika Serikat, 20 Shafar 1438 / 20 Nopember 2016 (MINA) – Seorang Sikh berusia 22 tahun yang kuliah di Sekolah Hukum Harvard, Amerika Serikat (AS) telah mengalami pelecehan di toko dekat kampus oleh seorang pria karena dianggap sebagai seorang Muslim.
Harmann Singh adalah seorang mahasiswa hukum tahun pertama di universitas bergengsi tersebut.
Di media The Boston Globe, Singh mengisahkan bahwa saat itu ia sedang berbelanja di sebuah toko di Cambridge, Negara Bagian Massachusetts. Ketika ia berbicara di telepon dengan ibunya, seorang pria masuk dan berkata kepada petugas di belakang meja, “Oh, lihat, ada Muslim!”
Saat itu, Singh dan ibunya merasa prihatin dan khawatir tentang keselamatan Singh.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
“Sementara sangat menyakitkan, apa yang terjadi padaku tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kebencian dan kekerasan yang banyak saudara dan saudari saya hadapi di seluruh negeri,” tulisnya, demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Menurut Singh, pria itu lalu mengikutinya di dalam toko, melecehkan dia dan memaksanya untuk menyebutkan asalnya.
Singh yang berasal dari Buffalo, New York, mengatakan bahwa ia mencoba untuk mengabaikan orang itu dan melanjutkan percakapan dengan ibunya di telepon.
Pria itu bahkan mengikuti Singh hingga ke meja kasir.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
“Saya mengatakan kepadanya, ‘Hei saya benar-benar dari New York. Saya di sini sekarang dalam perjalanan. Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk membantu Anda?’,” kata Singh.
Namun pria itu tidak menanggapi dan Singh sendiri segera meninggalkan toko.
Menurut pemilik toko, kejadian itu terjadi pada tanggal 11 November 2016, tapi saat kejadian dia sedang berada di belakang toko.
Sikh adalah sebutan bagi penganut Sikhisme di India. Sikhisme adalah salah satu agama utama di India. Seorang sikh identik dengan penampilan berkumis dan berjenggot serta memakai turban, mirip dengan penampilan sebagian pria Muslim.
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan
Lebih dari 200 insiden pelecehan kebencian dan intimidasi di seluruh AS telah dilaporkan sejak Donald Trump memenangkan pemilihan presiden. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)