Gaza, MINA – Seorang tentara Israel mengalami luka setelah pesawat tak berawak (Drone) dari gerakan perlawanan Gaza melemparkan peluru peledak ke unit Israel.
Situs web Israel 0404 mengatakan, Selasa (11/5), bahwa sebuah pesawat tak berawak melemparkan peluru peledak ke sekelompok tentara di utara Jalur Gaza, dan melukai seorang tentara.
Ini adalah pertama kalinya perlawanan menggunakan drone selama agresi Israel di Gaza. Ungkap gerakan perlawanan seperti dikutip dari Quds News Network.
Operasi tersebut terjadi secara paralel dengan target perlawanan di Askelon dan Asdood dengan menghujani kedua kota yang diduduki dengan rentetan rudal, yang merupakan serangan terbesar, sebagaimana Brigade Al Qassam menyebutnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara, Media Israel menggambarkan serangan dari gerakan perlawanan Gaza itu sebagai operasi “Gila”.
Brigade Al-Qassam dan Saraya Al-Quds telah memperingatkan untuk membalas keras jika negara pendudukan menargetkan warga sipil dan pemimpin perlawanan. Namun, negara pendudukan tetap menargetkan warga sipil dan menewaskan 20 termasuk sembilan anak-anak, tadi malam.
Sehingga, menurut laporan, 137 Roket Pejuang Gaza telah diluncurkan sehingga menyebabkan 2 Pemukim Ilegal Tewas dan sekitar 30 Yahudi terluka dan bangunan-bangunan rusak.
Gerakan mengklaim bahwa balasan akan semakin besar jika Penjajah Zionis Israel masih terus menyerang warga setempat sipil, tak terkecuali Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Syeikh Jarrah. (T/R12/P2)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)