Al-Quds, 12 Muharram 1436/5 November 2014 (MINA) – Seorang pria Palestina ditembak sampai meninggal oleh pasukan pendudukan Israel setelah ia menabrakkan mobilnya ke stasiun kereta api super cepat yang penuh sesak di Al-Quds Timur pada Rabu siang dan kemudian menyerang pemukim Israel di sana.
Tragedi itu adalah serangan kedua dalam dua pekan terakhir dan terjadi di tengah tindakan hasutan pemukim ekstrimis Yahudi dan pasukan pendudukan Israel yang mencoba masuk ke Masjid Al-Aqsha dan membatasi secara ketat Muslim Palestina untuk bisa ke sana demikian Gulf News melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Warga Palestina yang ditembak itu berusia 38 tahun dan bernama Ibrahim Al-Akri baru saja dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukuman akibat pelanggaran keamanan.
Harian Israel Haaretz melaporkan, seorang petugas Patroli Perbatasan Israel tewas dan sedikitnya 13 orang terluka dalam serangan warga Palestina itu setelah kendaraannya melaju ke kerumunan orang di Shimon Hatzadik Street, dekat pintu masuk menuju Kota Al-Quds.
Baca Juga: Survei: Sikap Warga Jerman terhadap Israel Makin Negatif
Petugas Patroli Perbatasan Israel yang tewas diidentifikasi bernama Jadan Assad dari kota Druze Beit Jan di Galilea.
Sejumlah dua pemukim Israel dari korban yang dilaporkan berada dalam kondisi kritis dan satu lainnya dalam kondisi serius.
Salah satu yang terluka adalah seorang perwira Polisi Perbatasan Israel, menurut Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Yitzhak Aharonovich.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab dari gerakan-gerakan Palestina atas serangan tersebut, namun gerakan perlawanan Hamas menyambut serangan terhadap pemukim ilegal itu.
Baca Juga: Satu dari Delapan Tentara Israel di Gaza Alami Gangguan Jiwa
“Kami memuji operasi heroik ini,” kata pejabat Hamas Fawzi Barhoum. “Kami menyerukan lebih seperti … operasi,” tambahnya.
Serangan itu hampir identik dengan peristiwa satu pekan lalu, juga dilakukan oleh seorang warga Palestina dari Al-Quds Timur, yang menewaskan dua orang.
Pada 8 Juli lalu, Israel melancarkan operasi militer udara dan darat besar-besaran di Jalur Gaza, yang berlangsung selama 51 hari dan mengakibatkan korban sejumlah 2.150 warga Palestina tewas dan lebih dari 11.000 warga lainnya terluka.(T/R05/R04)
Baca Juga: Tepung dan Bahan Bakar Habis, Semua Toko Roti di Gaza Tutup
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)