Yerusalem, MINA – Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina mengungkapkan, pemukim ekstrimis Yahudi bersama pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa sebanyak 23 kali, dan melarang azan di Masjid Ibrahimi sebanyak 44 kali, selama Januari lalu.
Dalam laporannya, kementerian itu juga mengungkap para pemukim ekstrimis Yahudi melakukan tarian provokatif dan ritual Talmud di sisi luar Gerbang Silsilah, serta mengibarkan bendera Israel di Al-Aqsa di depan Gerbang Silsilah.
Para pemukim ekstrimis Yahudi juga meneriakkan slogan-slogan rasis di area timur Masjid Al-Aqsa. Mereka juga menggelar ritual Talmud secara kolektif di dekat tempat salat di Gerbang Al-Rahma dan Gerbang Al-Qattanin, menurut laporan Palinfo yang dikutip MINA, Jumat (3/2).
Kementerian Wakaf memperingatkan, Ben Gvir dan sekelompok pemukim pendatang Yahudi menyerbu area Masjid Al-Aqsa setelah Ben Gvir menjabat sebagai Menteri Keamanan Nasional Israel.
Baca Juga: Kapal Perang Israel Serang Nelayan Gaza
Kementerian Wakaf menyatakan, dalam rangka kampanye penghasutan terhadap Masjid Al-Aqsa, Israel membahas rencana baru yang diajukan oleh kelompok-kelompok yang memyerukan pembangunan kuil Yahudi di Al-Aqsa.
Para pemukim ekstrimis Yahudi Israel meminta Ben Gvir membuka semua gerbang Masjid Al-Aqsa untuk para pendatang Yahudi, bahkan pada hari Sabtu. Kementerian Wakaf mengklasifikasikan tindakan tersebut sebagai upaya memperpanjang jam penyerbuan hingga malam. (T/R2/R1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 900 Truk Bantuan Masuki Gaza Hari ke-2 Gencatan Senjata