London, MINA – September menjadi bulan paling mematikan bagi orang-orang Suriah tahun ini, menurut data lembaga pemantau khusus konflik di negara itu.
Lembaga Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) yang berpusat di Inggris merilis laporan pada Ahad (1/9), setidaknya 3.000 orang tewas pada bulan September. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Di bulan tersebut, pengeboman yang intens dilakukan terhadap wilayah-wilayah Idlib yang diduduki kelompok militan Islamic State (ISIS) dan kelompok bersenjata lainnya.
Ketua SOHR Rami Abdel Rahman mengatakan, lebih dari 70 persen warga sipil terbunuh dalam serangan udara rezim dan Rusia, atau dalam serangan udara koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) yang melawan ISIS.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh serangan udara Rusia sedang berusaha merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai ISIS di provinsi timur Deir Az-Zour.
Sementara koalisi internasional pimpinan AS memberikan dukungan udara kepada aliansi Kurdi-Arab untuk merebut total kota Raqqa dan Deir Az-Zour dari ISIS.
Abdel Rahman mengatakan, jumlah orang yang terbunuh pada bulan September lebih tinggi karena meningkatnya pertempuran dan serangan terhadap benteng-benteng militan. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)