Oleh: Hasanatun Aliyah, Wartawan MINA
Negara Palestina terletak di bagian barat benua Asia, wilayah Asia Barat yang sangat identik dengan sebutan wilayah Timur Tengah.
Palestina merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Namun hingga sekarang negara yang terdapat Masjid Al-Aqsa, sebagai kiblat pertama umat Islam sebelum Ka’bah, sekaligus tempat suci ketiga bagi umat Islam ini masih dijajah oleh pendudukan Israel di era modern.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat (27/4/2024), sejak 7 Oktober 2023, lebih enam bulan serangan brutal Israel di Gaza masih berlangsung, tercatat telah menyebabkan korban lebih dari 34.300 warga Palestina terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 77.300 orang terluka dan kurangnya kebutuhan pokok. Palestina sampai sekarang masih menjadi salah satu negara yang terjajah, belum merdeka dan berdaulat.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Mengutip “Khalid Basalamah” dalam bukunya “Palestina yang Terlupakan” mengatakan, Palestina adalah negeri para nabi dan rasul. Sebab, Allah Subhanallah Wa Taala telah memerintahkan para nabi dan rasul untuk hijrah ke Palestina mulai dari anak nabi Nuh yang bernama Syam, hingga nabi Ibrahim, nabi Luth, Yusuf, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Syu’aib, Ayub, dan nabi lainnya, serta beberapa sahabat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Bahkan banyak nabi dan rasul hingga akhir hayatnya, dimakamkan di tanah Palestina.
Selain Negeri Para Nabi, Palestina juga pada zaman kenabian disebut sebagai Negeri Syam. Negeri Syam saat ini terpecah menjadi empat negara yaitu, Palestina, Suriah, Lebanon dan Yordania yang memiliki kedudukan sangat penting untuk diketahui oleh kaum Muslimin.
Palestina membentuk kombinasi geografis yang natural terletak di pertengahan negara-negara Arab, dimulai dari perbatasan dengan negara Lebanon, Suriah, Mesir, Yordania dan Laut Mediterania. Lokasi strategis Palestina memungkinkannya untuk menjadi faktor penghubung antara berbagai benua di dunia dari Asia, Afrika, hingga Eropa. Palestina juga menjadi tempat yang dijadikan pintu masuk bagi perjalanan ke dan dari negara-negara yang ada di benua tersebut.
Palestina juga memiliki arsitektur unik, literatur-literatur kuno, sejarah peradaban Islam dan budayanya yang kaya, tentunya juga memiliki warisan kuliner yang tak kalah menarik untuk dinikmati.
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
Seperti Negara Indonesia, Palestina juga memiliki hidangan tradisional yang khas dan unik. Makanan khas Palestina menggabungkan beragam cita rasa, bahan-bahan unik, dan teknik memasak yang khas, sehingga patut untuk anda coba.
Masakan Palestina adalah perpaduan antara cita rasa Timur Tengah dan Mediterania, serta memiliki pengaruh dari berbagai budaya tetangga dan dikenal dengan penggunaan bahan-bahan segar dan rempah-rempah. Salah satu bahan utama yang sering digunakan adalah buah zaitun dan minyak zaitun. Palestina terkenal dengan kebun zaitunnya yang subur, sehingga zaitun menjadi komponen penting atau simbol bagi negara Palestina.
Bahan lain yang sering digunakan adalah biji sesawi (sumac) yang memberikan rasa asam segar pada makanan, serta bahan-bahan seperti labneh (yogurt yang difermentasi) dan halloumi (keju yang dibuat dari campuran susu domba dan susu kambing), rasanya relatif lebih ringan dan sedikit asin, membuat hidangan semakin lezat untuk dinikmati.
Dari sekian banyak jenisnya, berikut daftar Sepuluh Makanan Khas Palestina yang dirangkum paling populer dan enak, serta menarik untuk anda boca.
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu
1. Mushakan
Masakan khas Palestina yang pertama wajib anda coba adalah Mushakan. Hidangan ayam khas Palestina super lezat ini berasal dari daerah Tulkarem dan Jenin di Palestina, sehingga Musakhan sering dianggap sebagai hidangan nasional negara tersebut.
Secara tradisional, hidangan populer ini dibuat dengan ayam panggang yang dikaramelisasi banyak bawang merah dan dilumuri minyak zaitun. Kemudian ayam panggang disajikan di atas roti taboon ukuran besar dengan topping sumac, bawang bombay, bawang merah, dan kacang pinus panggang/ goreng. Bumbu rempah seperti pala, kapulaga, dan kayu manis juga digunakan untuk menambah aroma khas dan kelezatan pada hidangan ini. Roti taboon sendiri merupakan sebuah roti datar khas Timur Tengah yang dipanggang di oven tanah liat yang disebut taboo.
Hidangan ini bisa dimakan sendiri atau ramai saat kumpul bersama keluarga, teman, dan orang terdekat. Hidangan ini juga cocok untuk pesta.
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
2. Sumagiyyeh
Sumagiyyeh merupakan hidangan asli Palestina dari Gaza. Makanan tersebut telah diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Nama masakan ini berasal dari sumac, bahan dasar sumagiyyeh.
Sumagiyyeh adalah rebusan daging sapi dan buncis yang dibumbui dengan sumac, tahina, dan paprika disajikan dengan bawang hijau, paprika hijau, acar, dan minyak zaitun. Kombinasi bumbu ini menghasilkan hidangan kaya rasa dan sentuhan asam yang menyegarkan. Makanan khas Palestina ini hanya disajikan sesekali dalam acara tertentu, terutama disajikan di pernikahan, atau hari libur seperti Idul Fitri.
3. Qedreh atau Qidreh
Baca Juga: Penjajah Israel Serang Sejumlah Desa dan Kota di Tepi Barat
Qidreh juga masakan khas Palestina yang berasal dari Hebron, kota tersuci kedua setelah Al Quds (Yerusalem). Makanan ini mirip nasi kebuli, namun warnanya hijau karena bumbunya campuran kaldu dan buncis. Qidreh merupakan nasi campur yang disajikan dengan daging domba atau ayam. Nasi ini gurih karena dibumbui dengan bahan-bahan seperti jintan, allspice, kapulaga, lada hitam, bombay, bawang putih, minyak zaitun dan kunyit.
4. Maqluba
Maqluba secara harfiah diterjemahkan sebagai ‘terbalik’. Hidangan ini dimasak terbalik, dan ketika sudah matang, hidangan ini dibalik ke atas piring saji, sehingga menampilkan tampilan yang menarik anda untuk memakannya.
Selain Palestina, Maqluba juga merupakan hidangan khas Suriah, Lebanon, Yordania, dan Irak. Namun Maqluba Palestina ini idealnya terdiri dari nasi dan sayuran (biasanya kentang, tomat, terong atau kembang kol), rempah-rempah, dan daging seperti domba atau ayam. Semua komponen ditempatkan dalam panci tembaga dengan daging di bagian bawah, diikuti sayuran dan nasi.
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
5. Mujaddara
Hidangan ini terdiri dari nasi dan kacang merah yang dimasak dan diperkaya dengan banyak bawang yang ditumis dalam minyak zaitun. Sekilas mirip nasi goreng Indonesia, namun Mujaddara ketika disajikan, ditaburi dengan kombinasi bawang goreng dan yogurt biasa atau bercita rasa bawang putih dan roti pipih, yang seharusnya digunakan sebagai pengganti alat makan.
Selain versi tradisional, beberapa variasi mungkin menggunakan bulgur sebagai pengganti nasi, dan hidangan ini dengan mudah dapat disesuaikan dengan berbagai rempah-rempah dan herbal segar.
6. Shakshouka
Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina
Shakshouka, makanan ini terbuat dari kombinasi telur rebus atau telur ceplok dan saus tomat pedas. Biasanya diolah di dalam wajan, diberi minyak zaitun, tomat, bawang bombay, dan berbagai rempah.
7. Falafel
Selain hidangan-hidangan spesialisasi, Palestina juga memiliki makanan jalanan yang lezat dan populer. Salah satunya adalah Falafel, bola-bola kecil yang terbuat dari kacang-kacangan yang digoreng dan disajikan dalam roti pita dengan sayuran segar dan saus tahini. Falafel sering dijadikan makanan ringan atau sarapan sehari-hari.
8. Hummus
Baca Juga: WHO: Serangan Bertubi-tubi Israel ke RS Kamal Adwan Tak Dapat Diterima
Hummus merupakan hidangan celup atau olesan yang dibuat dengan menghaluskan kacang arab, pasta wijen tahini, jus lemon, dan bawang putih. Rasa gurih dan asam, menambah lezatnya hidangan menjadikan hummus sebagai sajian yang populer dan sering dinikmati sebagai olesan camilan. Bahkan banyak orang di dunia menyukai hummus karena rasanya dan kandungan nutrisinya yang tinggi.
Ketika disajikan, hummus biasanya diberi hiasan dengan tetesan minyak zaitun, dan kemudian digunakan sebagai saus untuk sayuran atau sebagai isi yang lezat untuk roti pipih seperti pita.
9. Taboon
Taboon adalah roti pipih tradisional Palestina yang dipanggang dalam oven tanah liat. Nama “taboon” sendiri berasal dari kata Arab “tabun,” yang berarti oven.
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Roti ini mirip dengan roti pita, tetapi lebih tebal dan memiliki tekstur yang kenyal. Taboon dibuat dengan bahan-bahan seperti tepung gandum, ragi, minyak zaitun, gula, sedikit garam dan air. Roti ini biasanya disajikan dengan hummus atau hidangan lainnya.
10. Kunafah
Negara Palestina juga memiliki makanan penutup yakni Kunafah. Kunafah berasal dari Kota Nablus di Palestina dan menjadi dessert mewah dalam beberapa tradisi kuliner. Kunafah adalah kue yang memiliki dua lapisan adonan knefe parut dan diolesi mentega. Kue ini diisi dengan krim keju Nabulsi manis yang lembut dan disiram sirup gula yang harum.
Kunafah memiliki tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Hidangan ini sering disajikan dengan taburan pistachio yang memberikan cita rasa sempurna, yang wajib anda coba, saat berkunjung ke negara Palestina atau ke restoran milik orang Palestina. Semoga serangan Israel terhadap warga Palestina khususnya di Gaza dan Tepi Barat segera berakhir dan Palestina segera menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.[]
Baca Juga: Suriah dan Corak Bendera yang Berganti
Mi’raj News Agency (MINA)