Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepuluh Muslimah Preneur Terima Bantuan MUI

kurnia - Selasa, 22 September 2020 - 17:58 WIB

Selasa, 22 September 2020 - 17:58 WIB

3 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasama dengan  Islamic Development Fund (IDF MUI), Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU MUI) Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas MUI), dan AdibFood menyerahkan bantuan kepada 10 Muslimah Preneur.

“Program Muslimah Preneur dimulai sejak Agustus tahun lalu di Masjid Al-Barqah, Jakarta Selatan. Tujuannya memberikan kiat usaha sehingga seorang muslimah khususnya seorang perempuan khususnya Ibu bisa menjadi enterpreneur sukses,” kata Prof Amany Lubis Ketua MUI Bidang PRK dalam zoom meeting di Jakarta, Senin (21/9).

Amany mengatakan, program muslimah preneur diperlukan untuk memulihkan suasana sosial dan ekonomi bangsa akibat pandemi. Ini menjadi penopang ketahanan keluarga di rumah. “Kita ingin membantu muslimah preneur berkiprah di masyarakat dan berprestas,” ujarnya.

Sementara Ketua MUI Bidang Pengembangan Ekonomi Umat Lukmanul Hakim mengatakan, program ini dapat mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bisa berwirausaha lebih maju, tentu akan menjadi prioritas dan memperkuat ekonomi umat Islam, khususnya rumah tangga.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Selama ini roda perekonomian berbasis rumah tangga belum mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak, semoga program ini bisa menjadi pemacu dan semangat,” imbuhnya.

Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengatakan, sudah saatnya PRK atau ormas Islam mendata sosok-sosok muslimah preneur sehingga bisa membentuk jejaring yang luas.

“Kalau bisa kita galang terus program tersebut, sebab dapat dikatakan ekonomi bisnis, mereka menyuplai apa yang diperlukan, maka umat harus hijrah dari konsumen menjadi produsen,” katanya.

Menurutnya, jika ingin menjadi kaya, maka harus berbisnis untuk mencetak muslimah preneur yaitu kaum perempuan yang menantang risiko. Semakin tinggi risiko yang hadapi, semakin besar return diperoleh.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Kami melakukan seleksi dari 35 Ormas mendapatkan manfaat, IDF memberikan bantuan sebanyak 30 juta berupa freezer dan isinya berupa froozen food dari AdibFood senilai 2 juta, dan Sekretaris KPEU Ahmad Suaedi senilai 1 juta,” kata Ketua Panitia Program Muslimah Preneur Arovah Windiari.

Menurut Arovah, seleksi terhadap sepuluh muslimah preneur tersebut melalui dua tahap seleksi. Pertama adalah seleksi administrasi dan kedua survei lapangan. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur
Indonesia
MINA Preneur