Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepuluh Rekomendasi Pertemuan Ulama dan Dai Internasional

kurnia - Sabtu, 7 Juli 2018 - 08:03 WIB

Sabtu, 7 Juli 2018 - 08:03 WIB

7 Views ㅤ

(Foto: Wahdah Islamiyah)

Jakarta, MINA  – Pertemuan Ulama dan Dai Internasional ke-5 menghasilkan 10 rekomendasi untuk ditindaklanjuti dalam melakukan gerakan dakwah Islam di berbagai belahan dunia, yang dibacakan dalam acara penutupan di Jakarta Pusat, Jumat (6/7).

Pertemuan ini ditutup secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, juga hadir Ustadz Abdul Somad, Ustadz Felix Siauw, dan Ustadz Bachtiar Nasir. Sekretaris Rabithah Ulama dan Dai Asia Tenggara, Ustadz Jeje Zaenudin, rekomendasi ini telah disepakati oleh ratusan ulama dan dai dari 20 negara yang menjadi peserta.

Sekretaris Rabithah Ulama dan Dai Asia Tenggara, Ustadz Jeje Zaenudin mengatakan, dalam forum ilmiah internasional ulama dan dai tersebut, para peserta telah membahas kondisi bangsa dan peran dakwah saat umat Islam tengah menghadapi serangan-serangan keji dari luar dan aliran-aliran radikal dari dalam.

Menurut dia, kondisi ini mengharuskan para aktivis dakwah untuk mengerahkan energi dalam mengimplementasikan dan menerjemahkan konsep-konsep Islam yang bersifat teoretis ke dalam tataran praktis dan implementatif.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

“Dalam rangka untuk menyelamatkan umat Islam dari krisis yang menyelimutinya ini, maka para peserta forum ini menyepakati untuk mendeklarasikan keputusan-keputusan dan rekomendasi,”.

Forum Ilmiah Internasional Kelima ulama dan da’I se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa dengan tema “Bersatulah”. Forum tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya, yang merupakan hasil kerjasama antara Yayasan Al-Manara dan Pemerintah Jakarta dan dihadiri oleh kurang lebih 600 Ulama, Dai’, peneliti dan aktivis di bidang dakwah yang berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan yang berpegang pada moderasi Islam.

Setelah para peserta membahas kondisi bangsa dan peran dakwah dan da’i dalam proses reformasi dan kebangkitan bangsa dalam situasi kondisi ketika umat Islam tengah menghadapi serangan-serangan keji dari luar dan aliran-aliran radikal dari dalam, yang mengharuskan para aktivis di bidang dakwah untuk mengerahkan energi dalam mengimplementasikan dan menerjemahkan konsep-konsep Islam yang bersifat teoritis ke dalam tataran praktis dan implementatif.

Dalam rangka untuk menyelamatkan umat Islam dari krisis yang menyelimutinya. Maka para peserta forum ini menyepakati untuk mendeklarasikan keputusan-keputusan dan rekomendasi sebagai berikut:

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

1. Menekankan pentingnya rahmat dalam Islam dan hidup berdampingan secara damai dan harmoni antara Muslim dan non-muslim dan bahwa cinta terhadap kebaikan antar sesama merupakan hal yang baik, maka seharusnya tidak menginginkan keburukan untuk dirinya sendiri dan orang lain

2. Untuk mencapai persatuan dan kesatuan di antara umat. Perlu berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman yang komprehensif dan terintegrasi yang sejalan dengan kaidah-kaidah ilmiah dan praktis yang telah disusun oleh para ulama otoritatif dari masa ke masa.

3. Pentingnya membangun kemitraan kerja sama antara lembaga-lembaga dakwah dengan berbagai lembaga-lembaga ilmiah dan pendidikan baik pemerintah atau swasta, dalam rangka mencapai perdamaian, stabilitas, kemajuan, pembangunan dan kemakmuran dalam naungan ridha Allah SWT.

4. Meningkatkan peran strategis lembaga-lembaga dakwah dan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Muslim di berbagai bidang dan disiplin ilmu dalam rangka mewujudkan misi “khairu ummah” dan “ummatan wasatha”.

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

5. Memperkuat posisi keluarga sebagai institusi terkecil dan pondasi dasar bangsa dan negara, melalui pendidikan dan pengembangan karakter yang mulia yagn sejalan dengan ajaran Islam yang hanif.

6. Mendorong para ulama dan da’i untuk melakukan revolusi penyampaian dakwah yang cepat dengan memanfaatkan teknologi informasi (IT) dan media sosial sebagai media untuk menyampaikan dakwah Islam yang berorientasi kepada budaya literasi.

7. Mengingat Indonesia adalah negara Muslim terbesar dalam hal jumlah penduduk, ia harus memainkan peran utama dalam menciptakan perdamaian dunia melalui dakwah dan pendidikan yang didukung oleh kebijakan pemerintah yang benar.

8. Karena Jakarta sebagai Ibu Kota negara memiliki berbagai keragaman agama, etnis, sosial, budaya dan lain-lain, maka setiap orang yang bekerja di bidang dakwah Islam harus mengambil metode dan strategi yang dapat membina dan mempertahankan kohesi sosial.

Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon

9. Memperkuat kedudukan kota Jakarta sebagai pusat Peradaban berbasis Dakwah dan Pendidikan Islam di konteks nasional dan internasional.

10. Membentuk panitia khusus untuk merealisasikan seluruh keputusan forum multaqa ini dengan melibatkan semua unsur-unsur terkait. (L/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan, Presiden Prabowo Bertolak ke AS

 

 

 

 

Baca Juga: Pemerintah Filipina Evakuasi Warga Jelang Kedatangan Badai Toraji

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Indonesia
Palestina
Sosok
Dunia Islam