
Israel
yang tewas dalam pertempuran di Rafah: Hadar Goldin (dalam bulatan merah), Benaya Sarel dan Liel Gidoni. Foto: Yoav Zitun " width="367" height="206" /> tentara penjajah Israel yang tewas dalam pertempuran di Rafah: Hadar Goldin (dalam bulatan merah), Benaya Sarel dan Liel Gidoni. Foto: Yoav ZitunGaza, 7 Syawal 1435/3 Agustus 2014 (MINA) – Pasukan Penjajah Israel (IOF) mengumumkan Letnan dua Hadar Goldin yang sebelumnya dianggap diculik pejuang Palestina tewas dalam pertempuran di Rafah selatan Gaza pada Jumat.
“Sebuah panel khusus yang dipimpin Kepala Militer Rabbi Brig. Jenderal Rafi Peretz mengumumkan kematian Goldin, seorang perwira infanteri di Brigade Givati yang menurut laporan media-media Israel seperti Channel 4 dan Jewish Chronicles adalah sepupu menhan Israel Ya’alon,” kata koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, Ahad (3/8).
Sedangkan sumber lainnya mengatakan kepada IBTimes UK bahwa Goldin adalah kemenakan Ya’alon.
Menurut laporan media Israel Ynetnews, komandan Givati itu tewas dalam serangan terbaru mereka ke Rafah pada Jumat ketika para pejuang muncul dari sebuah terowongan di selatan Gaza itu dan meledakkan diri dalam aksi bom syahid di dekat patroli tentara penjajah, membunuh Goldin dan dua tentara lain dari Brigade Givati yang bernama Mayor Benaya Sarel dan Sersan Liel Gidoni.
Baca Juga: UNRWA: Satu Juta Perempuan dan Anak di Gaza Hadapi Kelaparan Massal
“Kesimpulan itu didasarkan pada bukti forensik dari lokasi di lapangan,” kata jubir Unit IOF dalam sebuah pernyataan.
Pada Jum’at, tentara Zionis Israel menuduh para pejuang Palestina menculik Goldin dalam pertempuran tersebut, namun hal itu dibantah para pejuang dari brigade Al-Qassam yang menyatakan Goldin kemungkinan salah satu yang tewas dalam pertempuran sengit itu.
Pengumuman itu datang dua jam setelah usulan gencatan senjata 72 jam gagal dalam waktu kurang dari dua jam, dan disusul serangan Israel yang terus berlanjut sejak pagi harinya.
Dalam serangan ke arah perbatasan Rafah itu, artileri Israel membunuh lebih dari 27 warga sipil Palestina yang sedang berusaha menuju perbatasan untuk mencoba keluar dari Jalur Gaza walaupun Mesir secara total menutup perbatasan sejak awal Juli dan hanya memberikan kesempatan bagi warga-warga yang sakit untuk masuk ke negaranya dari jalur yang diblokade itu.(L/K01/P03/P04
Baca Juga: Israel Hancurkan 400 Rumah di Kawasan Zeitoun Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Otoritas Palestina: Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Per Hari, Hanya 100 yang Masuk