Sanaa, Yaman, 6 Rabi’ul Akhir 1436/27 Januari 2015 (MINA) – Amerika Serikat (AS) meluncurkan serangan terbaru pesawat tak berawak (drone) yang menargetkan pejuang Al-Qaeda di Yaman, Senin (26/1).
Serangan tersebut menandakan tekad Washington untuk terus memerangi kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) meskipun terjadi kekacauan politik di negara itu yang disebabkan perebutan kekuasaan oleh oposisi Houthi, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pejabat suku dan keamanan di provinsi Marib mengatakan, rudal itu menghantam sebuah kendaraan yang membawa tiga orang, dekat perbatasan dengan provinsi Shabwa.
Seorang anggota Al-Qaeda mengatakan kepada, serangan menewaskan dua pejuang Yaman dan seorang pejuang asal Arab Saudi. Seorang anak laki-laki juga dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Yaman yang mengalami krisis terus menjadi target penyerangan terhadap Al-Qaeda. Selama ini Yaman menerima jutaan dolar bantuan militer dari AS.
Serangan drone itu adalah yang pertama sejak Presiden Yaman Abd-Rabbo Mansour Hadi yang didukung AS, mengundurkan diri bersama kabinetnya pada Kamis (22/1) menyetujui tuntutan oposisi Syiah Houthi.
Houthi terus mencekal Hadi dan menterinya dengan tahanan rumah, dan apa yang akan terjadi berikutnya tidak jelas.
Juru bicara Pentagon Steve Warren menekankan, Senin, operasi kontra-terorisme akan terus berlanjut, termasuk pelatihan pasukan Yaman, meskipun pemeerintah Sanaa mengalami krisis.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Meskipun oposisi Houthi mengampanyekan slogan-slogan anti-Amerika, namun kesamaan Washington dan Houthi adalah mereka sama-sama lawan Al-Qaeda. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan