Beirut, MINA – Dalam operasi serangan yang menargetkan pangkalan dan pasukan militer Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki, kelompok perlawanan Hizbullah Lebanon menggunakan dan memperkenalkan senjata baru, yaitu Wabel IRAM (amunisi berbantuan roket improvisasi).
IRAM baru itu digunakan untuk menargetkan pangkalan militer Israel di dekat perbatasan Lebanon-Palestina pada Jumat (19/7), Al Mayadeen melaporkan.
Serangan itu sebagai balasan atas pembunuhan berulang-ulang Israel terhadap warga sipil di Lebanon selatan.
Sebelumnya, Sekjen Hizbullah pada Rabu (17/7) Sayyed Hassan Nasrallah mengumumkan, untuk setiap serangan terhadap warga sipil, Hizbullah akan menyerang pemukiman baru Israel yang belum diserang.
Baca Juga: Israel Kepung RS Kamal Adwan di Gaza Utara, Larang Aktivitas Operasional
Sehari setelah janji Nasrallah, pendudukan Israel mengebom tiga desa di Lebanon selatan: Safad al-Batikh, Majdal Selm, dan Shaqra, yang mengakibatkan lebih dari selusin korban sipil.
Menanggapi agresi tersebut, Hizbullah segera mengumumkan setelah tengah malam, untuk pertama kalinya menyerang pemukiman Abirim di wilayah utara Palestina yang diduduki dengan tembakan roket Katyusha.
Pada pukul 09.30, mereka menargetkan pangkalan militer Ruweisat al-Qarn di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki.
Dengan menggunakan roket berat Wabel yang diproduksi secara lokal untuk pertama kalinya, serangan tersebut mengakibatkan serangan langsung, menyebabkan kerusakan sebagian dan memicu kebakaran di lokasi tersebut.
Baca Juga: Militer Israel Terbitkan 1.126 Surat Perintah Penangkapan untuk Yahudi Ultra-Ortodoks
Hizbullah juga menargetkan tentara Israel yang ditempatkan di sekitar barak Ramim dengan roket Burkan dan lokasi Metula dengan peluru artileri pada siang hari, sehingga menghasilkan serangan langsung di keduanya.
Pada pukul 12.13, Hizbullah menargetkan posisi artileri Israel di Khirbet Ma’ar dan tentara Israel di dekatnya dengan puluhan roket berat Katyusha dan Falaq, sehingga menghasilkan serangan langsung. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kasus Malnutrisi Penuhi RS Kamal Adwan di Gaza Utara