Serangan Al-Qassam Hantam Ashkelon, Tujuh Pemukim Yahudi Terluka

Gaza, MINA – Militer Israel mengakui bahwa tujuh pemukim ilegal Yahudi mengalami luka dan sejumlah bangunan alami kerusakan setelah Brigade Al-Qassam menyerang kota dengan rudal-rudal, laman resmi Al-Qassam melaporkan, Selasa (11/5).

Sejak Senin malam, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, dilaporkan lebih dari 788 orang cedera dan 22 meninggal dalam serangan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem.

Di Jalur Gaza yang diblokade, 106 warga sipil terluka dalam serangan udara Israel di jalur tersebut, 22 tewas hingga saat ini, di antara mereka 9 anak-anak (salah satunya seorang gadis berusia 10 tahun), ketika pesawat tempur Israel menyerang beberapa lokasi.

Di Yerusalem yang diduduki, lebih dari 631 orang Yerusalem terluka dalam serangan pasukan Israel dan pemukim terhadap mereka, termasuk 411 kasus yang dirawat di rumah sakit.

Di Kompleks Medis Palestina di Ramallah, Kementerian mengatakan ada 9 orang terluka dengan peluru logam berlapis karet yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan.

Kementerian itu juga mengatakan, 37 cedera lainnya dengan peluru logam berlapis karet yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan, dilaporkan berada di rumah sakit lapangan Qalandiya.

Di Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan RS Pemerintah Tulkarm, masing-masing satu orang mengalami cedera akibat peluru tajam, dan beberapa lainnya mengalami sesak akibat menghirup gas air mata.

Di Rumah Sakit Pemerintah Hebron, tujuh orang cedera akibat peluru tajam, 10 oleh peluru logam berlapis karet, dan 10 lainnya inhalasi gas air mata.

Di Rumah Sakit Pemerintah Beit Jala, satu orang cedera oleh tabung gas air mata. Sementara di Rumah Sakit Pemerintah Rafidia, di Nablus, dua orang cedera akibat peluru tajam, dan satu lagi karena hirup tabung gas air mata. (T/R12/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.