Serangan ke Kamp Pengungsi Yaman Tewaskan Delapan Warga Sipil

New York, MINA – PBB menyatakan, serangan ke sebuah di provinsi Hajjah, barat laut , menewaskan delapan warga sipil dan melukai 30 lainnya, di tengah gencatan senjata yang telah disepakati bulan lalu.

“Dua pihak yang berkonflik perlu melakukan kesepakatan untuk melindungi warga sipil,” kata Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Yaman Lise Grande pada Ahad (27/1).

“Warga meninggalkan rumah untuk pengungsi, mereka kehilangan banyak harta. Serangan tersebut tidak bisa dibenarkan,” tambahnya. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan yang dikutip MINA.

Pernyataan PBB tersebut tidak mengidentifikasi sumber penembakan yang terjadi pada Sabtu (26/1) tersebut.

Perang di Yaman telah mengalami kebuntuan selama bertahun-tahun. Koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi dan sekutunya pemerintah Yaman, tidak mampu mengusir kelompok bersenjata Houthi yang mengendalikan pusat Ibu Kota.

Perundingan baru-baru ini di Swedia oleh pihak-pihak yang bertikai, telah menghasilkan kesepakatan gencatan senjata di Hodeidah, tetapi gagal menarik pasukan mereka.

Gencatan senjata sebagian besar telah disepakati, tetapi bentrokan semakin meningkat pada pekan lalu. Masing-masing menuduh pihak lawan melanggar kesepakatan.

Pertempuran kembali terjadi di kawasan pelabuhan Hudaedah, mengakibatkan pasokan utama ke negara itu bisa terputus, sehingga tidak bisa memberi makan jutaan orang terlantar di Yaman. (T/R03/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.