Baghdad, 21 Jumadil Awwal 1436/12 Maret 2015 (MINA) – Sedikitnya 17 orang telah kehilangan nyawa mereka dalam serangkaian penyerangan terbaru melawan teror di ibukota Irak, Baghdad.
Kepolisian Irak dan petugas medis mengatakan, serangan paling mematikan pada Rabu (11/3) itu terjadi ketika sebuah bom mobil meledak di distrik Hurriya, Baghdad, sehingga sembilan orang tewas dan 30 terluka.
Dalam pemboman lain di dekat lokasi parkir mobil di kawasan Al-Obeidi, sebelah timur Baghdad, dua orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka, demikian laporan Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News agency (MINA) melaporkan, Kamis (12/3).
Patroli polisi di dekat Zeidan, sebelah barat kota itu terjebak sebuah bom di tepi jalan yang meledak, sementara yang lain di Taji utara. Ledakan itu menyebabkan empat orang tewas.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sementara itu, serangan oleh kelompok bersenjata tak dikenal di sebuah rumah di Jisr Diyala, sebuah pinggiran kota di tenggara tepi Baghdad, hingga menewaskan pemilik rumah dan anaknya.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, para pejabat Irak biasanya menyalahkan serangan tersebut pada kelompok ISIL atau ISIS.
Menurut data Misi Bantuan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Irak (UNAMI), sejumlah 1.103 warga Irak tewas pada Februari lalu, sementara 2.280 lainnya luka-luka akibat serangan di negara itu.
Sebagian besar korban tercatat tinggal di Baghdad, dimana 329 warga sipil tewas dan 875 lainnya luka-luka. Kelolpok ISIS saat ini menguasai bagian dari Irak dan negara tetangganya, Suriah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
ISIS merupakan kelompok militan yang tidak diakui di Irak dan Suriah. Kelompok ini dalam bentuk aslinya terdiri dari beberapa kelompok dan didukung oleh berbagai kelompok pula, termasuk organisasi-organisasi pendahulunya seperti Dewan Syura Mujahidin dan Al-Qaeda di Irak (AQI). (T/P002/R11).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata