Balochistan, MINA – Ledakan kuat pada unjuk rasa politik di provinsi Balochistan, Pakistan, Jumat (13/7) menewaskan puluhan orang, menurut para pejabat.
Ledakan lain yang terpisah pada acara kampanye politik di utara mengakibatkan kematian sedikitnya empat orang.
Dua insiden itu menewaskan sedikitnya 128 orang, menimbulkan kekhawatiran peningkatan kekerasan di saat Pakistan mempersiapkan pemilihan umum akhir bulan ini.
Di kota Dringarh, sekitar 35 kilometer di selatan Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, seorang penyerang bom bunuh diri membidik demonstrasi Partai Balochistan Awami (BAP), menewaskan sedikitnya 119 orang, kata pejabat rumah sakit kepada Al Jazeera.
Baca Juga: Jelang Persiapan Haji, Jamaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi 29 April
Pejabat rumah sakit Ali Mardan mengatakan, setidaknya 73 mayat dipindahkan ke Rumah Sakit Sipil Quetta. Sebanyak 37 mayat lainnya dipindahkan ke Rumah Sakit Nawab Ghaus Baksh. Sementara 12 mayat lagi diterima di Kompleks Medis Bolan Quetta dan satu di Rumah Sakit Militer Gabungan.
“Itu adalah pengebom bunuh diri,” kata Menteri Dalam Negeri Agha Omar Bangulzai.
Kader dari BAP, Siraj Raisani, mencalonkan diri untuk pemilihan majelis provinsi di distrik kediamannya di Mastung, tempat serangan itu terjadi. Daerah itu telah menjadi lokasi beberapa serangan oleh kelompok bersenjata Lashkar-e-Jhangvi (LeJ), meskipun mereka kebanyakan menargetkan para jemaah Syiah.
Nasionalis etnis Baloch yang berjuang untuk kemerdekaan dari Pakistan, beberapa kali mengklaim beberapa serangan terhadap kandidat pemilihan di wilayah itu dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Hamas Serukan Aksi Global untuk Menentang Agresi Terbaru Israel
Namun untuk serangan terbaru ini, belum ada kelompok yang segera mengklaim bertanggung jawab.
Pakistan akan mengadakan pemungutan suara nasional pada 25 Juli. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gencatan Senjata Berakhir, Ratusan Warga Gaza Syahid dalam Serangan Terbaru Israel