Ghouta Timur, MINA – PBB mengatakan, enam rumah sakit di Ghouta Timur terkena serangan pasukan pemerintah Suriah selama dua hari.
Serangan udara dan tembakan artileri mematikan terus berlanjut pada hari Selasa (20/2) di wilayah oposisi yang diblokade pasukan pemerintah itu.
“Saya terkejut dan tertekan oleh laporan serangan mengerikan terhadap enam rumah sakit di Ghouta Timur selama 48 jam terakhir,” kata Panos Moumtzis, koordinator kemanusiaan regional PBB untuk krisis Suriah.
Perhimpunan Medis Amerika Suriah mengatakan, selain enam yang terdaftar oleh PBB, rumah sakit utama lainnya juga dihantam serangan sehingga berhenti beroperasi.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Khalid Abulabed, seorang dokter lapangan di Ghouta Timur yang dikepung sejak 2013, menggambarkan situasi saat ini sebagai “gila dan bencana”.
“Ini tak terlukiskan, itu mengingatkan saya pada apa yang biasa kita lihat di Aleppo, penembakan siang dan malam,” kata Abulabed kepada Al Jazeera.
“Tidak ada yang dikecualikan dari penembakan, bukan hanya sekolah, bukan hanya daerah perumahan, bahkan pasar, yang menyebabkan peningkatan jumlah orang yang menjadi syahid dan terluka.”
Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan, angka kematian sekitar 250 warga sipil selama 48 jam terakhir. Ratusan orang juga terluka dalam serangan dua hari tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Ghouta Timur yang terkepung oleh blokade pasukan pemerintah Suriah menampung sekitar 400.000 orang. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon