Sanaa, 12 Muharram 1438/13 Oktober 2016 (MINA) – Beberapa perwira terkemuka oposisi bersenjata Houthi termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan udara pekan lalu terhadap upacara pemakaman di Sanaa, ibukota Yaman.
Serangan udara itu dipersalahkan kepada pesawat tempur koalisi Arab pro-pemerintah sah Yaman.
Menurut laporan media resmi Saba yang dikuasai oposisi Houthi pada Selasa (11/10), beberapa perwira tinggi oposisi dan sekutu tewas dalam serangan Sabtu itu.
Houthi telah menyalahkan koalisi pimpinan Arab Saudi atas salah satu serangan yang paling mematikan itu, yang menewaskan sedikitnya 140 orang dan melukai 525 lainnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Setelah awalnya menyangkal bertanggung jawab, koalisi akhirnya pada Ahad lalu mengatakan siap untuk menyelidiki serangan yang “disesalkan dan menyakitkan” itu.
Tiga komandan brigade penjaga republik elit yang setia kepada mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang bersekutu dengan oposisi Houthi adalah di antara mereka yang tewas.
Wakil Kepala Keamanan Provinsi Sanaa, Ahmed Al-Shalef, dan Kepala Otoritas Status Sipil Brigadir Yehya Al-Rowaishan, juga terdaftar sebagai korban tewas dalam serangan itu.
Sementara Sekjen PBB Ban Ki-Moon menuntut penyelidikan yang “segera dan tidak memihak”.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Koalisi pimpinan Arab Saudi telah berada di bawah tekanan internasional atas kematian warga sipil Yaman akibat serangan-serangan yang dilakukannya.
Konflik Yaman telah menewaskan lebih dari 6.800 orang, hampir dua pertiga dari mereka adalah warga sipil. Setidaknya tiga juta orang telah mengungsi sejak koalisi melancarkan kampanye udara mendukung Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata