SERANGAN DI SINAI TEWASKAN 11 PASUKAN KEAMANAN MESIR

 (Foto: Aljazeera)
(Foto: Aljazeera)

, , 7 Dzulqa’dah 1435/2 September 2014 (MINA) – Setidaknya 11 tentara tewas dalam serangan terhadap sebuah konvoi militer di Semenanjung Sinai Mesir, menurut keamanan lokal dan sumber-sumber medis.

Dua tewas oleh bom di pinggir jalan dan yang lainnya ditembak mati saat mereka mencoba melarikan diri, sumber keamanan mengatakan pada hari Selasa, seperti diberitakan Aljazeera yang dikutip Mi’raj Isalamic News Agency (MINA), Selasa (2/9).

Kelompok-kelompok bersenjata di Semenanjung Sinai telah meningkatkan serangan terhadap polisi dan tentara sejak Abdel Fattah el-Sisi berkuasa.

Beberapa sumber menyebutkan, Militer Mesir berusaha menumpas para perusuh dalam operasi besar-besaran yang menewaskan sejumlah anggota kelompok tersebut dan menangkap sejumlah pemimpin mereka.

Kelompok yang menamakan dirinya Ansar Beital-Maqdis, mengaku beberapa pemimpin mereka tewas. Namun mereka terus melakukan perlawanan terhadap pasukan keamanan.

Kelompok itu, yang namanya berarti Pendukung Jerusalem, juga mengatakan mereka berada di belakang serangan-serangan bom terhadap kantor-kantor polisi di Ibu Kota Mesir, Kairo, dan Delta Nil.

Kelompok itu mengatakan mereka ingin menerapkan hukum Islam dan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan untuk membalas pembunuhan terhadap para pemrotes pro-Mursi.

Setidaknya 1.400 orang tewas dalam aksi kekerasan d jalanjalan sejak Mursi dilengserkan dari jabatannya, termasuk seitar 700 pendukungnya tewas dalam satu hari saja pada 14 Agustus 2013.

Ansar Beit al-Maqdis, yang juga menembakkan roket-roket ke Israel, menyiarkan satu rekaman video bulan lalu mengklaim bertanggung jawab atas pemenggalan orang yang dituduhnya bekerja sama dengan negara Yahudi itu.

Pada Juli, setidaknya 12 orang termasuk empat anak-anak tewas di Sinai utara ketika roket mereka yang ditujukan ke pasukan keamanan, menyasar dalam dua serangan terpisah.

Operasi keamanan meningkatkan ketegangan di daerah itu, di mana suku Badui mengeluh sejak lama atas diskriminssi pemerintah pusat di Kairo.

Serangan kelompok memperluas jangkauan mereka, dengan pengeboman di daratan Mesir. Kekerasan telah mengganggu pariwisata dan pilar ekonomi Mesir. (T/R11/P4).

MI’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0