Mugadisho, 25 Rabi’ul Awwal 1435/27 Januari 2014 (MINA) – Seorang pejuang dari kelompok al-Shabab dilaporkan tewas Ahad, akibat serangan pesawat tanpa awak (drone) Amerika Serikat di desa Hawai, Shabele, Somalia Selatan.
Komandan kelompok al- Shabab, Abu Mohammed, menjelaskan, Sahal Iskudhuq, tewas ketika mobil yang ditumpanginya tertembak rudal yang dilepaskan dari sebuah pesawat drone AS. Demikian laporan Press tv yang dikutip MINA.
Fihak AS menggunakan drone remote control di Somalia untuk operasi pengintaian dan pembunuhan pada sasaran-sasaran yang diinginkan seperti komandan-komandan pasukan pejuang yang jadi lawannya.
Washington telah lama menggunakan drone yang dalam kenyataannya telah menjadi pembunuh massal di beberapa negara yaitu Afghanistan, Pakistan, dan Yaman untuk target para pejuang di negara tersebut. Menurut saksi mata, bagaimanapun, serangan tersebut sebagian besar telah menyebabkan korban sipil.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Pada Oktober tahun lalu, sebuah laporan Amnesty International dan Human Rights Watch mengatakan, para pejabat AS dapat dinyatakan bersalah atas kejahatan perang dalam serangan-serangan mengunakan pesawat drone yang telah menewaskan ratusan orang sipil.
Serangan udara dengan drone dimulai oleh Presiden AS, George W. Bush, dan telah meningkat di masa Presiden Barack Obama sehingga beberapa waktu yang lalu beberapa fihak menyatakan Obama dapat diadili sebagai penjahat perang karena melanggar beberapa hukum internasional.
Presiden Obama membela diri dengan berkilah, bahwa penggunaan drone sebagai “pertahanan diri”. (P012/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Anda juga dapat mengakses berita-berita MINA melalui handphone.