Gaza, 7 Rabi’ul Awwal 1435/9 Januari 2014 (MINA) – Seorang pria Palestina berusia 32 tahun, meninggal Rabu (9/1) akibat serangan pesawat tanpa awak (drone) Israel di Gaza City.
Dr Ashraf al-Qudra, Juru Bicara Departemen Kesehatan Palestina di Gaza, mengatakan, potongan-potongan tubuh martir bernama Muhammad Salameh al-Ajla, 32 tahun, itu, telah dibawa ke Rumah Sakit al-Shifa.
Saraya al-Quds (al-Quds Brigade), sayap militer Jihad Islam, mengumumkan bahwa martir al-Ajla merupakan salah satu kadernya, lapor Palestine News Network yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dikabarkan serangan di belakang tembok perbatasan daerah tersebut, juga mengakibatkan dua orang anak Palestina terluka. Mereka segera dibawa ke rumah sakit. Kondisi keduanya dilaporkan sangat kritis.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Saraya al-Quds menegaskan, akan membalas serangan Israel itu.
Pesawat tempur drone Israel terbang di langit Gaza setiap hari baik malam maupun siang secara intensif, sementara pasukan Israel sering melancarkan serangan ke Jalur Gaza yang terkepung, yang dikatakannya untuk tujuan pertahanan dan keamanan.
Israel telah memblokade Jalur Gaza dari segala arah sejak Juni 2007, menyebabkan penurunan standar hidup, tingkat pengangguran tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemiskinan meningkat.
Rezim apartheid Israel telah menolak memberikan hak-hak dasar kepada sekitar 1,7 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza, seperti kebebasan bergerak, pekerjaan dengan mendapatkan upah tepat waktu, serta kesehatan dan pendidikan yang memadai. (T/P012/IR)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat