Jeddah, MINA – Beberapa orang terluka terkena “serangan granat” pada upacara Hari Peringatan Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di kota pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, Kamis (12/11).
Kementerian Luar Negeri Prancis menggambarkan “serangan bom” itu menargetkan upacara yang dihadiri oleh ekspatriat dan diplomat Eropa, termasuk pejabat Prancis, Inggris dan Yunani.
“Upacara tahunan untuk memperingati akhir Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di Jeddah, dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis, menjadi sasaran serangan IED pagi ini, yang melukai beberapa orang,” kata juru bicara Kementerian, MEMO melaporkan.
Ia menambahkan bahwa “Prancis mengutuk keras serangan yang pengecut dan tidak dapat dibenarkan ini.”
Baca Juga: Israel Gempur Suriah di Tengah Upaya Oposisi Bentuk Pemerintahan Baru
“Ada semacam ledakan di pemakaman non-Muslim di Jeddah,” kata seorang pejabat Saudi. “Ada empat orang terluka ringan, di antaranya satu orang Yunani.”
Sejak itu foto-foto beredar di media sosial yang menggambarkan adegan itu dengan darah berceceran di pekarangan pemakaman.
Insiden itu terjadi 12 hari setelah seorang penjaga keamanan ditikam di konsulat Prancis di kota yang sama, di tengah reaksi yang semakin keras terhadap komentar islamofobia yang dibuat oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)