Gaza, MINA – Kepala Komite Internasional Populer untuk Mendukung Gaza mengatakan, pengeboman intensif Israel terhadap Jalur Gaza bertujuan untuk melemahkan mental rakyat Palestina yang tinggal di daerah terkepung dan menghancurkan semangat mereka.
Dalam pernyataan pers yang dipublikasikan MEMO, Selasa (17/7) yang dikutip MINA itu, Dr Essam Yousef mengutuk serangan terbaru Israel selama akhir pekan yang menewaskan dua anak dan melukai lainnya.
“Negara pendudukan itu bersikeras memamerkan kekuatannya terhadap anak-anak yang tidak bersalah dan orang-orang yang tidak bersenjata dengan setiap serangan terhadap Gaza,” jelas Yousef.
Dia mengutuk Israel atas penargetan tempat-tempat dimana anak-anak dan warga sipil berkumpul, seperti Katiba Square, sebuah taman yang sering dikunjungi oleh anak-anak dan keluarga mereka.
Baca Juga: Tim MER-C Lakukan Disaster Triage di Gaza Utara
Katiba Square telah menjadi tempat bagi mereka untuk mendapatkan udara segar saat ini, karena laut dan pantai sangat tercemar sebagai akibat dari pengepungan yang dilakukan Israel.
“Penargetan masjid di Al-Katiba Square dan Perpustakaan Nasional membuktikan tanpa keraguan kebiadaban pendudukan Israel dan penargetan identitas, budaya dan warisan orang-orang Palestina,” kata aktivis veteran.
“Upaya Israel untuk merusak kehadiran Palestina di Palestina adalah kemunduran pada masa Mongol yang melakukan pembantaian dan kekejaman lainnya, termasuk pembakaran Perpustakaan Baghdad pada abad ketiga belas,” tambahnya.
Yousef bersikeras bahwa agresi Israel terakhir adalah yang terbaru dalam rangkaian serangan terhadap Jalur Gaza selama bertahun-tahun pengepungan, menunjukkan agresi dan arogansi mentalitas Zionis.
Baca Juga: Gubernur Sinai: Rafah Akan Segera Dibuka Kedua Arahnya
“Mesin militer Israel memamerkan kekuatannya dalam setiap serangan terhadap anak-anak, wanita dan orang tua, yang merupakan bagian terbesar dari korbannya. Ini menegaskan kepengecutan pasukan pendudukan, yang tertarik untuk menyimpan senjata yang mematikan dan canggih terbaru untuk digunakan melawan populasi yang sebagian besar tidak bersenjata,” terangnya.
Dia menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan semua bentuk agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan untuk mencegah pendudukan mengubah operasi pengeboman terbaru menjadi perang habis-habisan, seperti yang terjadi pada 2008/9, 2012 dan 2014 lalu.
Ribuan orang yang tidak bersalah tewas dan terluka dalam serangan itu, di mana Israel juga menghancurkan infrastruktur di Jalur Gaza. (T/B05/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Palestina Harus Bersatu untuk Pertahankan Tepi Barat